website statistics
24.4 C
Indonesia
Sat, 20 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Saturday, 20 April 2024 | 20:30:03 WIB

Beras Lokal Kurang Permintaan Konsumen, DPRD PAN Minta PEMDA Segera Mengambil Langkah Konkrit

Reporter: Karol

Labuan Bajo | detikNews.co.id – Produksi beras lokal surplus 135.000 ton, sementara konsumsi dari 266.522 jiwa kabupaten Manggarai Barat (MABAR) berdasarkan statistik Nasional 33.359 ton perkapita. Hal ini menyebabkan petani lokal tidak berbuat apa-apa sejak berasnya tidak bisa bersaing.

Menanggapi hal ini DPRD kabupaten Manggarai Barat Inocentius Peni mengharapkan Pemerintah mengambil langkah-langkah konkrit:

1. Mendesak Bulog untuk segera melaksanakan fungsinya. Bulog itukan berperan untuk, melakukan pembelian gabah/beras dari petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Baca juga:  10 Desainer Hebat Kota Depok Siap Mencuri Perhatian di Depok Fashion Festival 2023

Tugas ini sangat penting dilakukan oleh Bulog ketika terjadi over produksi di tingkat petani. Kedua, Dolog juga bertugas menyalurkan beras untuk menstabilkan harga apabila harga beras di pasar terlalu mahal bagi masyarakat. Bahkan dulu ada fungsi ketiga yaitu menyalurkan beras bersubsidi bagi masyarakat miskin.

Kita desak pemerintah daerah sekarang supaya segera laporkan kondisi ini kepada Bulog. Petani sekarang sudah menjerit di mana-mana. Khusus di Lembor yang hampir 2 tahun tidak panen, patut menjadi perhatian khusus. Sangat disayangkan, baru mulai panen lagi langsung berhadapan dengan kondisi seperti ini.

Baca juga:  Duet Politisi PKS Kompak Sosialisasikan Kualitas Standardisasi dan Pengendalian Mutu Produk Menuju UMKM Kota Depok Terbaik

2. Kalau dimungkinkan oleh regulasi, pemerintah daerah perlu mengendalikan masuknya beras dari luar daerah. Kalau alasan masuknya beras dari luar itu karena harga lebih murah, maka pemerintah daerah perlu lakukan pemeriksaan, apakah mereka beli beras dari luar itu mengikuti Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Harus disadari HPP itu ditetapkan untuk mengendalikan harga agar tata niaga beras tidak merugikan masyarakat, baik petani maupun pembeli beras. Kalau dibiarkan, maka beras akan dijadikan produk pangan yg dikendalikan oleh spekulan dan mafia. (kr)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait