website statistics
24.4 C
Indonesia
Fri, 19 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Friday, 19 April 2024 | 23:13:14 WIB

Cocofloor Solusi Kekeringan dilahan Pertanian Desa Sembalun, Teknologi Sederhana Ciptaan Departemen Biologi FMIPA UI

Depok | detikNews – Para Pendaki Gunung pasti kenal dengan Desa Sembalun, yang merupakan salah satu gerbang pendakian ke Gunung Rinjani. Desa Sembalun memiliki landskap alam yang indah dengan bentangan pertanian di sekitar kaki gunung. Tanahnya yang subur menjadikan Desa Sembalun sebagai penghasil berbagai Hortikultura seperti : Kentang, Bawang, Buncis dan Kopi, sehingga mayoritas masyarakat Sembalun mempunyai mata pencaharian sebagai Petani.

Lahan pertanian membutuhkan pengairan yang baik untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Pada musim kemarau para Petani Desa Sembalun seringkali mengalami pasokan air yang berkurang. Hal tersebut menjadi kendala para petani untuk mendapatkan hasil panen yang baik.

Baca juga:  Buka Puasa Bersama: MT Qurrota Ayun dan SWI Depok Memperkuat Sinergi Wartawan

Tim pengabdian masyarakat Departemen Biologi, FMIPA UI yang terdiri atas tiga Mahasiswa, yaitu Bismi Yasinta Maharani, Muhammad Aqmal Danish, dan Windya Fajira, serta dibimbing oleh Dr. Ratna Yuniarti sebagai Ketua Tim dan Dr. Retno Lestari ini mengenalkan suatu teknologi sederhana yang dinamakan ‘Cocofloor’, dan teknologi ini bertujuan untuk mengatasi kendala kurangnya pasokan air.

“Cocofloor merupakan alat yang dibuat dari campuran limbah sabut kelapa, dan air sagu yang dibentuk seperti karpet, kemudian diletakkan dibawah lapisan tanah, dan lahan siap ditanam. Nutrisi yang ada pada sabut kelapa dapat menyuburkan tanah, dan sekaligus dapat menahan air lebih lama, sehingga penyiraman tanaman tidak perlu dilakukan setiap hari, dan inovasi ini sangat tepat diimplementasikan di Desa Sembalun ketika adanya penggiliran pasokan air akibat dari musim kemarau”, ujar Dr. Ratna Yuniati selaku ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Jum’at 16/9/2022.

Baca juga:  Kolaborasi Tim Kepedulian Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja-Universitas Indonesia dalam Program Kosabangsa Kenalkan Metode Budidaya Jamur Tiram 'Mikoponik'

Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Cocofloor yang terdiri atas enam mahasiswa dan dua dosen ini, telah melakukan penyuluhan mengenai ‘Cocofloor’ sebagai ‘Water Absorber’ pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022 di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Warga sangat antusias terhadap teknologi baru yang diperkenalkan oleh tim Pengmas dan ikut serta dalam melakukan percobaan pembuatan pelaksanaan program pengabdian masyarakat Cocofloor bekerjasama dengan Yayasan Pandu Cendekia dan Komunitas Petani Desa Sembalun serta disponsori oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI.

Baca juga:  UI Dukung Tanggung Jawab Polisi Dalam Penyelidikan Kematian Akseyna Ahad Dori

Adanya pengabdian masyarakat yang berjudul Pengembangan Cocofloor: Water Absorber Berbahan Dasar Limbah Sabut Kelapa sebagai Irigasi alami untuk Pertanian di Sembalun, Lombok Timur, diharapkan mampu memberikan solusi bagi petani di Desa Sembalun pada musim kemarau, dan juga dapat meningkatkan efektifitas kerja para Petani saat musim penghujan.(Arifin)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait