website statistics
22.4 C
Indonesia
Thu, 18 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

22.4 C
Indonesia
Thursday, 18 April 2024 | 18:43:10 WIB

Dubes Ukraina Tegaskan Mustahil Adakan Referendum Terkait Usulan Prabowo

Jakarta | detikNews – Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengusulkan referendum sebagai cara untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia. Namun, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menyatakan bahwa referendum tidak mungkin dilakukan di Ukraina karena wilayah tersebut diakui secara internasional sebagai bagian dari Ukraina, bukan Rusia, Senin (5/6/2023).

Vasyl Hamianin menjelaskan bahwa tidak ada wilayah yang diperebutkan antara Ukraina dan Rusia, sehingga referendum tidak dapat dilakukan. Rusia telah melancarkan agresi dengan menduduki wilayah Krimea, sebagian wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Hal ini tercatat dalam dokumen resmi PBB.

Baca juga:  Perindo Prospek Partisipasi Aktif Pilpres 2024 Terkait Pembicaraan Ikut Koalisi

Meskipun Ukraina memahami saran dari Indonesia, dengan mempertimbangkan pengalaman sejarah Indonesia dalam hal ini, mereka menganggap wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia sebagai pelanggaran terhadap kemanusiaan. Oleh karena itu, solusi yang diinginkan oleh Ukraina bukanlah referendum, melainkan penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina dan pemulihan batas-batas teritorial Ukraina yang diakui internasional.

Baca juga:  Ketum PKB Mendukung DJP dalam Usut Temuan 9 Juta Ha Lahan Sawit yang Abai Bayar Pajak

Ukraina menyadari pentingnya Indonesia sebagai negara di Asia Tenggara, dan Presiden Jokowi merupakan pemimpin pertama dari negara Asia yang mengunjungi Kyiv selama agresi Ukraina. Vasyl Hamianin juga menyampaikan bahwa gencatan senjata, pemunduran pasukan sejauh 15 km, dan pembentukan zona demiliterisasi tidak akan berhasil, karena Rusia sedang berusaha mengacaukan serangan balik Ukraina.

Prabowo juga mengusulkan gencatan senjata, namun Ukraina menganggap hal ini akan memberikan kesempatan kepada Rusia untuk menyusun serangan baru. Ukraina percaya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian di Ukraina adalah dengan penarikan pasukan Rusia dari wilayah tersebut. Vasyl Hamianin menekankan pentingnya dukungan Indonesia terhadap solusi ini.

Baca juga:  Penemuan Mortir Aktif di Sungai Oya, Jawa Tengah, Menyulut Kekhawatiran dan Kegelisahan

Sebelumnya, Prabowo telah menyampaikan saran-saran ini pada acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit di Singapura. Namun, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, dengan tegas menolak saran-saran tersebut dan menyatakan bahwa hal tersebut terdengar seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia.(Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait