website statistics
26.8 C
Indonesia
Fri, 19 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.8 C
Indonesia
Friday, 19 April 2024 | 16:48:14 WIB

Duel Mematikan Antara Dua Residivis di Jakbar: Korban Tewas Bersimbah Darah di Rumah Warga

Jakarta | detikNews – Dua individu pria di Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), terlibat dalam sebuah pertarungan menggunakan senjata tajam. Pertarungan itu berakhir tragis dengan kematian seorang pria yang disebut dengan inisial A (23).

Kejadian ini terjadi di sebuah rumah kontrakan yang terletak di Jalan Lapangan Tenis Nomor 66, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakbar. Rumah kontrakan tersebut disewa oleh seorang pria bernama Yono (37), yang tinggal bersama keluarganya.

Yono menceritakan bahwa pada Selasa (23/5/2023), sekitar pukul 01.30 WIB, ia terbangun karena istri menyampaikan bahwa terdengar suara benda jatuh di halaman rumah kontrakan.

Baca juga:  Tukul, Pelaku Penyerang Pelajar yang Berakibat Fatal, Terancam Hukuman 7,5 Tahun Penjara di Bogor

“Saya tidak tahu persis apa yang memicu pertikaian mereka. Yang pasti, saya tiba-tiba terbangun karena istri saya mendengar suara ‘gabruk’ di teras,” ujar Yono ketika dijumpai di rumahnya pada Rabu (24/5).

Setelah terbangun, sebelum mengetahui bahwa korban A telah terjatuh di halaman rumah kontrakan, Yono mengintip melalui jendela. Ia melihat korban dalam keadaan bersimbah darah.

“Saya sempat melihat dari jendela. Darahnya (korban) sudah banyak. Saya segera menghubungi orang tua dan kemudian polisi,” ungkapnya.

Yono juga menyatakan bahwa ia sempat mendengar suara rintihan kesakitan korban. Namun, ia tidak berani keluar karena melihat korban yang sudah dalam kondisi bersimbah darah.

Baca juga:  Ivar Jenner dan Rafael Struick Resmi Menjadi Warga Negara Indonesia, Mendongkrak Kekuatan Timnas Indonesia

“Saya mendengar suaranya (rintihan), seperti orang yang sedang dalam kondisi sekarat, merintih selama sekitar 5 menit,” tambahnya.

Ketua RT setempat, Hasim Adnan, mengatakan bahwa ia melihat korban dalam kondisi bersimbah darah di tempat kejadian. Menurut Hasim, saat itu korban sudah tidak bernyawa.

“Saya tiba-tiba dihubungi oleh petugas keamanan RT yang mengatakan ‘silakan datang ke sini,’ lalu saya bertanya ‘ada masalah apa ini?’. Petugas keamanan menjawab ‘sudah, yang penting datang ke Musala At Taubah’,” cerita Hasim menirukan percakapannya dengan petugas keamanan.

Baca juga:  Pemberontak Tewaskan 17 Warga Kongo dan Melukai 4 Orang Lainnya

“Saya akhirnya pergi ke sana dan disuruh melihat ke tempat kejadian. Ketika saya melihat, benar adanya, ada mayat dengan banyak darah,” lanjutnya.

Setelah melihat korban, Hasim dan Ketua RW segera menghubungi Polsek Kembangan. Sambil menunggu polisi tiba, mereka hanya duduk di sekitar lokasi kejadian karena tidak berani mendekati mayat lebih dekat.

“Saya sendiri tidak berani, saya hanya tinggal di sekitar situ saja. Biarkan polsek yang menangani,” ungkap Hasim.

Hasim juga mengatakan bahwa ia sempat melihat rekaman CCTV yang menampilkan korban sedang berlari.(RZ)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait