website statistics
24.4 C
Indonesia
Wed, 24 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Wednesday, 24 April 2024 | 1:15:40 WIB

FORMAPP Diteror oleh Anggota TNI dan POLRI di Labuan Bajo

Reporter: Karol

Labuan Bajo | detikNews.co.id – Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata diteror oleh anggota polisi dan anggota Tentara Nasional Indonesia di Labuan Bajo, (20/07/2022).

Kronologi ‘Kedatangan’ Aparat TNI dan POLRI ke kediaman Ketua FORMAPP Mabar, meminta tidak melakukan aksi pada saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Labuan Bajo, pada Selasa 19 Juli 2022, malam hari sekitar pukul 21.43 WITA. Sejumlah orang yang tidak dikenal dan mengaku sebagai aparat TNI dan Polri dari Polres Manggarai Barat, KODAM Kupang dan KODIM Ruteng, mendatangi kediaman Ketua Forum Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar) Rafael Todowela di Golo Koe, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Labuan Bajo.

Mereka hadir disaat Ketua Formapp tengah berkumpul bersama keluarga dan teman- temannya, yaitu satu orang anggota Formapp dan dua orang Jurnalis. Dua dari sepuluh orang itu ada Jurnalis yang tidak dikenal itu, enam orang masuk kedalam rumah, tepatnya diruang tamu dimana Rafael dan kawan-kawannya tengah berkumpul. Sementara yang lainnya berdiri mondar-mandir diluar rumah, sembari mengangkat-angkat handphone yang nampak seperti tengah memotret rumah kediaman Ketua FORMAPP. Salah satu dari antara mereka membuka pembicaraan dan menyampaikan tujuan kedatangan yakni meminta FORMAPP untuk tidak melakukan ‘kegiatan yang mengganggu keamanan’ pada momen kunjungan Presiden Joko Widodo ke Labuan Bajo beberapa waktu mendatang. “Terkait kegiatan kemarin itu, kemarin kan sudah ada pertemuan dengan Pemda. Sudah ada titik sudah ada jawaban terkait aksi itu.

Baca juga:  Bahas dan Sepakati Beberapa Usulan Raperda, T.Faridha Rachmayanti Optimis Kota Depok Akan Segera Wujudkan Kota Yang Maju, Berbudaya, dan Sejahtera

Pesan dari mereka (pimpinan), selama kunjungan jangan dulu ada kegiatan atau aksi-aksi lain,” ujarnya. (Untuk diketahui, pada 18 Juli lalu FORMAPP memfasilitasi aksi damai berbagai elemen masyarakat dan asosiasi pelaku pariwisata tadi Manggarai Barat, NTT untuk menentang kebijakan kenaikan tiket masuk menjadi Rp 3,75 juta, monopoli bisnis, dan komersialisasi Taman Nasional Komodo)

Rafel menanyakan alasan mereka harus datang pada malam hari dan secara bergerombol kerumahnya. Menurut Rafael, jika mereka hadir mewakili institusi (TNI/Polri) sebagaimana pengakuan mereka, harusnya datang disaat yang tepat serta membawa surat tugas. “Jika kalian dari institusi terkait, kenapa datang malam hari. Saya keberatan kalian datang dimalam hari tanpa undangan. Kalau bertamu, lakukan siang hari,” ujar Rafael.

Lalu, salah satu dari antara aparat tersebut mencoba memberikan penjelasan, menyebut bahwa kedatangan mereka ‘atas perintah pimpinan’. “Kami hanya menyampaikan atensi dari pimpinan. Bahkan pimpinan menyatakan bahwa tidak ada hal yang menghambat di Kunker (kunjugan kerja-red) ini ketika Jokowi datang. Presiden kita bersama, bukan presiden kami saja, presiden seluruh warga negara Indonesia,” ujarnya.

Baca juga:  Polemik Gugatan SIM: Polri Tegaskan Sikap di MK Terkait Usulan Berlaku Seumur Hidup

Aparat tersebut juga sempat menyinggung soal GoloMori. Namun, ia tidak secara rinci menjelaskan apa yang dimaksud. Rafael tetap kukuh agar mereka menyertakan surat tugas jika mereka mewakili institusi yang mereka sebutkan. Rafael juga keberatan karena mereka datang malam hari. Apalagi, tidak ada satupun dari antara mereka yang Rafael kenal. Setelah kurang lebih 15 menit, Rafael kemudian meminta mereka untuk keluar dari rumahnya. Sekitar pukul 22.00 WITA, mereka pun pamit. Sekitar Pukul 22.30 Sekitar 15 menit berselang, lima orang yang diketahui ialah aparat dari Polri dan TNI yang bertugas di Labuan Bajo (Rafael dan kawan-kawan mengenal beberapa diantaranya) datang ke rumah Rafael. Mereka datang menyampaikan permohonan maaf jika kehadiran kelompok pertama mengganggu keamanan dan kenyamanan Rafael. Kepada kelompok yang kedua ini, Rafael menitipkan pesan agar pihak kepolisian bisa memfasilitasi pihaknya untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo terkait dengan banyak soal di Labuan Bajo, terutama masalah‘ Kenaikan Tiket ke Taman Nasional Komodo’ yang hari ini sedang ramai diperbincangkan.

Baca juga:  Operasi Ketupat 2023: 148 Ribu Personel Gabungan Siap Dikerahkan untuk Mengamankan Arus Mudik Lebaran dan Objek Vital

Kelompok kedua ini berjanji akan meneruskan permintaan Rafael kepada pimpinan mereka. Sekitar pukul 23.00 Wita, kelompok kedua ini meninggalkan kediaman Rafael.

Tanggapan FORMAPP:

1.Kami merasa terganggu karena pihak yang mengaku polisi dan TNI tersebut datang tanpa pemberitahuan, tanpa surat tugas dan datang pada malam hari. Ini adalah sebuah bentuk intimidasi, Sebuah tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban warga.

2.Kami mengapresiasi permintaan maaf dari rombongan polisi dan TNI yang datang setelah rombongan pertama. Kami berharap ini menjadi koreksi internal dari aparat.

3.Kami menolak dan tidak pernah bersepakat dengan permintaan aparat untuk tidak melakukan aksi selama kunjungan Presiden Jokowi. Ini adalah bentuk pembungkaman demokrasi.

4.Kami meminta (sudah disampaikan kepada kelompok kedua) agar pihak kepolisian memfasilitasi kami untuk secara langsung bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Labuan Bajo, 20 Juli 2022 Formapp Mabar

Editor: Karol Tamur

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait