website statistics
28.4 C
Indonesia
Fri, 19 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Friday, 19 April 2024 | 19:44:12 WIB

Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Danau Kenanga, BEM UI Kritisi Transparansi Biaya SPP Hingga Kasus Meninggalnya Akseyna Yang Masih Belum Menemukan Kejelasan

Depok | detikNews – BEM Universitas Indonesia (UI) menyampaikan kekecewaannya kepada pihak kampus atas tidak transparannya biaya kuliah. Beberapa siswa bahkan tidak mampu membayar karena perubahan biaya yang tiba – tiba.

“Kita sekarang dihantui masalah SPP. Sistem penetapan SPP di UI tahun ini berubah drastis, tidak rasional, dan tidak dikomunikasikan kepada Mahasiswa. Bukan tidak mungkin banyak Mahasiswa yang akan menerima SPP di luar kemampuan mereka”, ucap Melki Sedek Huang, Ketua BEM UI, Sabtu 1/4/2023.

“Bukan tidak mungkin banyak  Mahasiswa yang tidak kuliah di UI karena sistem SPP yang cacat yang sampai saat ini masih ditutup – tutupi”, imbuhnya.

Baca juga:  Dua Mahasiswa Duta Genre dan Duta Olahraga UPER Sebar Semangat dan Aksi Positif Untuk Masyarakat

Melki mengungkapkan, kemarahan Mahasiswa terhadap Rektor Prof. Ari Kuncoro. Menurutnya, Mahasiswa tidak pernah menjadi prioritas dalam hal – hal penting.

“Kami kecewa, kami marah. Prof. Ari Kuncoro, Prof. Abdul Haris, dan seluruh pimpinan UI sudah keterlaluan. Mahasiswa tidak pernah menjadi master di kampusnya sendiri. Mahasiswa selalu terabaikan. Kepentingan pribadi selalu diutamakan. Jangan sampai kita malu kuliah di UI”, ujarnya.

Baca juga:  Meratakan Akses Pendidikan Tinggi ke Wilayah Terluar, UPER dan Pemkab Natuna Siapkan Beasiswa Ujung Negeri

Tak hanya itu, Mahasiswa juga menggelar aksi unjuk rasa di depan Danau Kenangan UI pada Jumat (31/3) untuk memperingati meninggalnya Akseyna Ahad Dori delapan tahun silam.

Para Mahasiswa mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak kampus karena tidak menemukan solusi yang jelas atas kasus meninggalnya Mahasiswa Bioteknologi FMIPA tersebut. Mahasiswa juga mendesak polisi untuk terus mengusut kasus tersebut.

“Wakil Rektor kami Prof. Abdul Haris adalah satu-satunya yang bersedia bertemu dengan keluarga almarhum Akseyna jika datang ke UI, namun hingga saat ini belum bisa bertemu. Alasannya, Prof Abdul Haris adalah Dekan Akseyna saat meninggal dunia, tapi anehnya tetap bungkam soal kasus saat naik menjadi Wakil Rektor”, ujarnya.

Baca juga:  Penelitian Glukometer Mahasiswa FKUI Raih Medali Perak di Konferensi Global ReachSci 2023

“Meninggalnya Akseyna masih belum menemukan kejelasan. Aparat penegak hukum tidak mau menuntaskan kasus, dan pimpinan kampus UI juga tidak mau angkat bicara. Mencari keselamatan, dan tidak memperjuangkan keadilan bagi mahasiswa adalah tindakan yang biasa dilakukan diambil oleh pimpinan kampus UI”, tandasnya.(Arf)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait