website statistics
24.4 C
Indonesia
Wed, 24 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Wednesday, 24 April 2024 | 11:25:53 WIB

Gunung Merapi, Aktivitas Vulkanik Meningkat Selama Sepekan Terakhir

Jakarta | detikNews.co.id – Gunung Merapi telah meluncurkan 68 kali awan panas guguran (APG) selama kurun waktu satu minggu terakhir, yaitu dari tanggal 10 hingga 16 Maret 2023.

Informasi tersebut telah dirilis oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada hari Jumat, menyebutkan bahwa awan panas guguran gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut bergerak ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Krasak) dengan jarak luncur yang mencapai 1.500 meter sampai dengan 4.000 meter, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga:  Longsor Menerjang 5 Rumah di Empang Bogor, Menewaskan 2 Orang

Agus juga menyebutkan bahwa sejumlah awan panas guguran yang cukup besar terjadi pada tanggal 11-12 Maret 2023. Namun, setelah terjadinya luncuran awan panas, kubah tengah gunung Merapi tidak mengalami banyak perubahan. Morfologi kubah barat daya juga mengalami perubahan yang signifikan. Menurut Agus, volume kubah barat daya sebelum terjadinya erupsi pada tanggal 11-12 Maret 2023 sebesar 2,73 juta meter kubik. Sedangkan volume yang gugur melalui peristiwa erupsi tersebut diperkirakan mencapai 1,07 juta meter kubik.

Sementara itu, volume kubah barat daya terukur sebesar 1,68 juta meter kubik dan kubah tengah sebanyak 2,31 juta meter kubik. Selama satu minggu terakhir, Gunung Merapi mengalami sebanyak 68 kali gempa awan panas guguran, 131 kali gempa vulkanik dalam, 42 kali gempa vulkanik dangkal, 271 kali gempa fase banyak, 1.020 kali gempa guguran, dan empat kali gempa tektonik.

Baca juga:  Gambaran Awan Panas Gunung Merapi Terlihat dari Pos Pengamatan di Magelang

BPPTKG menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, dengan bentuk aktivitas erupsi efusif yang masih berada pada status Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini terkait dengan guguran lava dan awan panas pada sektor selatan hingga barat daya, termasuk Sungai Boyong yang mencapai jarak maksimal lima kilometer; Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan jarak maksimal tujuh kilometer. Sementara itu, pada sektor tenggara, bahaya erupsi merapi terutama terkait dengan Sungai Woro dengan jarak maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol dengan jarak maksimal lima kilometer.

Baca juga:  Siaga 2 Pintu Air Pasar Ikan Jakut, Warga Diminta Waspada Banjir di Sembilan Wilayah Ini

Agus juga mengimbau Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten untuk melakukan berbagai mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi yang terjadi saat ini, seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan apa pun. (Sl)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait