website statistics
25.4 C
Indonesia
Tue, 23 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.4 C
Indonesia
Tuesday, 23 April 2024 | 21:14:55 WIB

Hasil Budidaya Ikan Air Tawar Meningkat Pasca Pandemi, Pemdes Aik Bukak Harapkan Regulasi Harga Pakan

Lombok Tengah (NTB) | detikNews – Pasca Pandemi Covid-19 hasil panen Ikan air tawar masyarakat Desa Aik Bukak Kecamatan Batukliang Utara kabupaten Lombok Tengah mencapai 6 kwintal perhari yang keluar dari Desa Aik Bukak.

Hal ini disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Aik Bukak, Amrullah bahwa mata pencaharian masyarakatnya dibidang budidaya ikan air tawar jenis nila mengalami peningkatan hasil panen pasca Pandemi Covid-19, Rabu (04/01/2023).

“Hasil produksi sampai hari ini jika kita bandingkan 4 tahun lalu yang 1,2 ton perhari dan saat pandemi mengalami penurunan menjadi 2 kwintal perhari, dan Alhamdulillah akhir tahun 2022 setelah kami rekapitulasi hasil produksi masyarakat kami mengalami peningkatan menjadi rata-rata 6 kwintal perhari,” rinci Amrullah di ruang kerjanya.

Baca juga:  Melek Metrologi dan Perlindungan Konsumen, Kota Depok Siap Meraih Predikat DTU Nasional

Saat ini, lanjut sekdes pemasarannya 70% kewilayah timur seperti Sumbawa, Bima, dan Dompu sementara 30% disebar di pasar sekitar seperti pasar jelojok, renteng, sampai kebon roek.

Sementara sistem pengelolaannya dimasyarakatnya beragam ada yang memanfaatkan ornamen bantuan pemerintah Keredit Usaha Rakyat (KUR) yang pembayaran musiman dan juga ada yang mandiri dengan Dana sendiri.

Baca juga:  Diresmikan oleh Presiden, Kawasan Ekonomi Khusus Lido Diharapkan Bisa Membawa Berkah bagi Kota Bogor

“Tapi lebih banyak dengan sistem mitra memanfaatkan kerjasamavdengan berbagai penyedia jasa pembiayaan,” ungkap Amrullah.

Serapan tenaga kerja juga kata Sekdes sangat tinggi karena dari kolam yang 20 are saja membutuhkan 2 orang pekerja yang mengelola kolam tersebut.

“Apalagi yang memiliki lahan lebih luas lagi maka penyerapan tenaga kerjanya makin banyak, tegasnya.

“Yang dulunya banyak masyarakat kami yang menjadi buruh tani, sekarang beralih menjadi karyawan dikolam-kolam tersebut, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,”tambah sekdes.

Baca juga:  Perusahaan Media Tokenized Web3 NFT Now Mengumumkan Kebijakan Pengurangan Karyawan

Untuk itu, Amrullah berharap ada campur tangan pemerintah baik pemerintah kabupaten, provinsi, bahkan pusat untuk mengatur masalah pakan ikan yang sering menjadi masalah di bawah.

“Harapan kami pemerintah Desa agar pemerintah kabupaten, provinsi, dan bahkan pusat agar mengintervensi masalah standar harga pakan yang setiap bulan naik sementara harga ikan naiknya kadang 6 bulan sekali bahkan setahun sekali, sehingga jumlah produksi maupun jumlah kolam makin meningkat yang berimbas pada menimgkatnya kesejahteraan masyarakat kami.” Jelasnya. (H. Syamsul Hadi)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait