website statistics
23.4 C
Indonesia
Fri, 29 March 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

23.4 C
Indonesia
Friday, 29 March 2024 | 16:44:30 WIB

Jalin Kerjasama dengan Yayasan GENNESA, Lapas Banyuwangi Targetkan Tekan Angka Residivis

Banyuwangi | detikNews – Terkait permasalahan tingginya tingkat kasus residivis di Banyuwangi menjadi perhatian khusus bagi Lapas Banyuwangi dalam kegiatan pembinaan. Oleh karena itu, untuk menekan laju jumlah residivis, Lapas Banyuwangi menjalin kerjasama dengan Yayasan Gendhog Nemu Sariro (GENNESA), dalam melakukan rehabilitasi sosial serta perubahan perilaku bagi para warga binaanya.

Perjanjian Kerja Sama dilakukan oleh Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto, dan Ketua Yayasan GENNESA Tutik Handayani yang berlangsung di Aula Sahardjo.

“Hal ini kami laksanakan untuk meningkatkan kegiatan pembinaan di Lapas Bayuwangi dengan tujuan mengurangi tingkat residivis di Kabupaten Banyuwangi”, ucap Wahyu. Kamis 5/1/2023.

Baca juga:  Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Hj.Arsyanti R Thalib Kuatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Terhadap Generasi Muda

Kalapas Banyuwangi menerangkan, bahwa dalam memberikan pembinaan, dan pertolongan tidak dapat dilakukan sendiri. Namun, membutuhkan dukungan dari pihak luar, yang salah satunya adalah dari organisasi masyarakat yang bergerak dibidang rehabilitasi.

“Tentu kami menyampaikan apresiasi terhadap Yayasan GENNESA, yang telah bersedia membantu kami dalam melakukan kegiatan pembinaan”, terangnya.

“Saat ini Lapas Banyuwangi menampung lebih dari 900 warga binaan, dengan 200 diantaranya merupakan residivis atau warga binaan yang kembali melakukan tindak pidana. Jumlah tersebut tergolong tinggi, sehingga kedepan kami memiliki target untuk mengurangi tingkat residivis tersebut”, ungkap Wahyu.

Baca juga:  Hari ini...!!! 89 Desa se-Kabupaten Asahan Akan Menggelar Ajang Demokrasi Pemilihan Kepala Desa Serentak

Sementara itu, Tutik Handayani Ketua Yayasan GENNESA menjelaskan, bahwa imbauan akan membantu agar warga binaan Lapas Banyuwangi, untuk tidak lagi kembali ke jalan yang salah setelah bebas nanti melalui kegiatan rehabilitasi.

“Bentuk rehab yang kami lakukan tidak hanya untuk pemakai Narkoba. Namun, juga terhadap lansia dan kelompok rentan”, ujar Tutik.

Baca juga:  Kejahatan Terbongkar: Pelaku Gangster Diamankan oleh Polisi saat Konvoi di Jakarta Barat, Senjata Tajam Celurit Disita

Lebih jauh Tutik mengatakan, bahwa tingginya tingkat residivis disebabkan, karena tidak adanya perubahan perilaku, dan melalui program rehabilitasi, ia akan melakukan pembiasaan perubahan perilaku terhadap warga binaan.

“Jika dipaksakan dan dibiasakan, maka perubahan itu akan terbentuk”, terang Tutik.

“Untuk sementara, kami targetkan perubahan perilaku terhadap diri sendiri terlebih dahulu, karena nanti secara tidak langsung akan mempengaruhi lingkungannya”, pungkas Tutik.(Wahyu)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait