website statistics
24.4 C
Indonesia
Sat, 20 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Saturday, 20 April 2024 | 1:54:52 WIB

Kasus Narkoba Menghebohkan: Linda Pujiastuti Alias Anita Membongkar Kode Sandi ‘Buy 1 Get 1

Jakarta | detikNews – Linda Pujiastuti alias Anita mengaku pernah pergi ke pabrik sabu yang berada di Taiwan bersama mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa. Linda mengungkap kode ‘Buy 1 Get 1’ yang ditawarkan Teddy kepada pabrik sabu itu.

Hal tersebut diungkapkan Linda saat diperiksa sebagai terdakwa dalam kasus sidang narkoba di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023). Teddy juga menjadi terdakwa dalam kasus ini, tetapi keduanya disidangkan dalam berkas terpisah.

Awalnya, Linda ditanyai oleh pengacaranya, Adriel Viari Purba, mengenai pernyataan Teddy dalam BAP yang menyatakan bahwa dia diajak ke Taiwan oleh Linda. Linda mengatakan bahwa mereka pergi ke pabrik sabu setelah operasi di Laut China Selatan gagal.

Baca juga:  Kakek Terjatuh ke dalam Gorong-gorong dengan Kedalaman 8 Meter di Depok: Patah Tulang Menyertai Insiden Mengejutkan

“Di dalam BAP, saksi Teddy Minahasa dalam berkas terdakwa Linda. Teddy mengatakan kekesalan terhadap ibu Linda ditipu di Brunei dan di Laut China Selatan. Kemudian, izin saya kutip, Yang Mulia, ‘Kemudian, kedua saya diajak ke Taiwan dan ditemukan dengan Pabrik di sana’. Pertanyaannya, ke Taiwan dan ke pabrik dalam rangka apa?” tanya Adriel kepada Linda.

“Ke pabrik sabu,” jawab Linda.

Linda lalu mengungkap kode ‘Buy 1 Get 1’ yang ditawarkan Teddy kepada pabrik sabu tersebut. Artinya, pabrik itu dapat mengirimkan sabu, tetapi sebagian barang harus ditangkap.

Baca juga:  Dugaan Keterlibatan Komplotan Pelaku dalam Pengeroyokan Remaja oleh Wanita Teman Kencan di Jakarta Utara

“Jadi waktu saya gagal di Laut China, itu saya sudah minta maaf, katanya begini ‘Kamu kenal nggak sama bandar di sana?’, ‘Ada Pak Teddy’. Pak Teddy bilang begini ‘Begini aja, kita ke sana. Kalau mereka mau kirim kita kawal’, ‘Maksudnya gimana Pak Teddy?’, ‘Ya bilang aja buy 1 get 1’, dia bilang begitu,” jelas Linda.

“Ya saya kasih telepon dulu ke sana, saya tanya dulu, contoh misal Mr X mau kirim ke Indonesia 1 ton, jadi 1 ton lewat, 1 ton kita tangkap. Tapi Pak Teddy nggak mau, jadi kalau 1 ton kirim ke sini, Pak Teddy minta fee 100 miliar. Jadi saya ke sana ketemu dengan Mr X, waktu itu saya ketemu 3 kali di Taiwan dengan Pak Teddy,” sambungnya.

Baca juga:  Kementerian Luar Negeri RI Mengungkap Detensi 9 WNI dalam Penjara Arab Saudi terkait Kasus Narkoba

Teddy juga disebut meminta fee Rp 100 miliar per 1 ton sabu yang diloloskan ke Indonesia. Namun hal tersebut tidak disepakati karena dinilai terlalu mahal.

“Kalau 1 ton Pak Teddy mintanya Rp 100 miliar, karena waktu itu terlalu mahal akhirnya tidak jadi,” kata Linda.

Adriel lalu bertanya apakah ada saksi yang melihat keduanya pergi ke pabrik sabu di Taiwan. Linda mengatakan bahwa dia pergi berdua saja. Namun hal tersebut tercatat. (Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait