Kupang | detikNews – Merasa kecewa dengan perlakuan oknum Driver Grab Car terhadap istri dan kedua anaknya yang masih kecil-kecil, karena ditelantarkan dijalan saat sedang menggunakan jasa Grab Car, seorang lelaki MAD warga Liliba, mendatangi kantor Grab di ruko yang ada di kawasan Jl. Cak Doko, Oetete Kota Kupang.
Kepada media detikNews.co.id MAD menyampaikan kekesalannya karena ulah oknum Sopir Grab Car yang dipesan oleh istrinya.
“Bayangkan istri saya pesan untuk diantar dari Kayu Putih ke Liliba. Namun, belum sampai di lokasi yang jadi tujuan, istri dengan kedua anak saya yang masih kecil diturunkan di bundaran PU. Alasannya kendaraan yang ditumpangi saat itu tiba-tiba rusak (panas), jadi itu oknum sopir bilang kalau mau nunggu lama, jadi istri saya turun tapi baru saja turun eh ternyata itu mobil langsung tancap gas, dan jalan meninggalkan istri dan kedua anak saya, dimana kondisi saat itu mendung sangat tebal baru setelah itu hujan turun deras lagi”, terang MAD menirukan kronologi yang disampaikan istrinya kepada dirinya, Selasa 18/10/2022.
“Mestinya kalau dia (oknum sopir) punya itikad baik, harusnya sarankan istri saya pesan Grab lain dan ditunggui sampai Grab lain itu datang, tapi ini tidak bahkan sesaat setelah ditinggalkan, istri saya masih sempat telpon. Namun, langsung dimatikan oleh sang oknum sopir”, tegas MAD dengan nada kesal.
“Sekarang ini saya mendatangi kantor Grab untuk menyampaikan keluhan ini, berharap dari pihak menejemen Grab bisa mengambil tindakan tegas kepada sang Sopir, saya juga meminta pihak Grab kalau bisa hari ini juga pertemukan saya dengan itu sopir yang kurang ajar”, tambahnya tampak menahan emosi.
MAD juga menyampaikan, bahwa dari pihak admin di kantor Grab telah menerima pengaduannya dan telah meneruskan dengan membuat laporan ke Grab pusat mengenai hal ini.
“Sebenarnya saya belum puas kalau belum ketemu itu Sopir tapi yah mau bagaimana lagi, karena dari pihak Grab keberatan untuk mendatangkan oknum sopir tersebut, pokoknya saya tetap berharap agar dia tidak lagi jadi sopir Grab, karena dikhawatirkan dia akan kembali mengulangi perbuatannya kepada orang lain, ini untung kejadian siang hari, coba kalau malam hari, kalau terjadi apa-apa dengan keselamatan penumpang bagaimana”, pungkas MAD.
Sementara itu pihak menejemen Grab Kupang yang dikonfirmasi enggan berkomentar banyak terkait hal ini, bahkan media sempat dihalang-halangi oleh security bernama Kristo untuk masuk dan konfirmasi sebagai bagian etika jurnalistik keberimbangan sebuah berita, mereka mengatakan bahwa bukan kapasitas mereka untuk berbicara, namun tetap menerima laporan pengaduan dan meneruskannya ke Pusat.( Arifin )
