website statistics
21.4 C
Indonesia
Thu, 25 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

21.4 C
Indonesia
Thursday, 25 April 2024 | 5:35:52 WIB

Kerusuhan Wamena, Papua: Komnas HAM Ungkap Ada Masalah Sentimen Antara Masyarakat Asli dan Pendatang Selain Hoax Penculikan Anak

Wamena | detikNews – Komnas HAM telah mengungkap bahwa kerusuhan maut yang terjadi di Wamena, Papua pada awal April 2023, tidak hanya dipicu oleh informasi hoaks mengenai penculikan anak. Komnas HAM menyatakan bahwa kerusuhan tersebut juga dipicu oleh masalah sentimen antara masyarakat asli Papua dan masyarakat pendatang, Kamis (6/4/2023).

Menurut Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM, Abdul Haris Semendawai, ada beberapa latar belakang penyebab kerusuhan, seperti sentimen ekonomi mengenai proteksi dan pemberdayaan hak-hak masyarakat asli Papua, serta masalah sentimen antara masyarakat asli Papua dan masyarakat pendatang.

Baca juga:  Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,8 Mengguncang Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Kejadian Tak Terduga

Abdul juga menyebut bahwa peran Pj Gubernur Papua Pegunungan dalam konteks pembinaan dan pengawasan terhadap para bupati belum sepenuhnya optimal dalam upaya pemulihan kondisi pascakerusuhan ini.

Komnas HAM mengklaim bahwa ada pelanggaran HAM di kerusuhan Wamena, termasuk hak hidup, hak atas rasa aman, hak memperoleh keadilan, hak atas kesejahteraan, dan hak anak. Abdul mengatakan bahwa ada kekuatan yang berlebihan atau excessive use of force dalam upaya pengendalian massa oleh anggota Polri dan TNI. Sehingga, hal itu mengakibatkan 9 warga tertembak dan meninggal dunia serta puluhan warga lainnya luka-luka.

Baca juga:  Booth UMKM Bank Aceh di Serbu Pembeli dan Nasabah pada Festival Meurah Silu 2022

Kerusuhan ini menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan 58 orang luka-luka. Tak hanya itu, 920 orang juga mengungsi di Kodim 1702 Jaya Wijaya. Kerugian materiil lainnya yaitu terbakar atau rusaknya sejumlah rumah tinggal, ruko, kios, dan kendaraan bermotor.

Berdasarkan bukti medis, terdapat 9 jenazah korban masyarakat asli Papua yang terkena tembakan senjata api dan 2 jenazah yang merupakan warga pendatang yang meninggal dunia akibat senjata tajam seperti busur panah dan parang.

Baca juga:  Pria Mengacungkan Celurit di Parung Bogor, Kejadian Viral di Media Sosial, Kepolisian Masih Lakukan Penyelidikan

Polda Papua telah mengamankan total 13 orang terkait kerusuhan yang dipicu hoaks penculikan anak di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Saat ini, mereka sedang dalam pemeriksaan.

Kerusuhan ini menyebabkan 18 orang personel TNI dan Polri terluka, 16 di antaranya terkena lemparan batu dan 2 orang terkena panah. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri telah meminta untuk segera menangani korban luka-luka dari aparat.(Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait