Depok | detikNews – Tahun depan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok akan membangun gedung baru yang diperuntukkan bagi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) diwilayah Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok.
“Penambahan SMP Negeri di Kelurahan Pondok Cina ini memang sangat dibutuhkan masyarakat. Pasalnya, diwilayah ini belum ada SMP Negeri”, ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno, Rabu (30/11/2022) kemarin.
Diungkapkannya, bahwa pada wilayah Kecamatan Beji sudah ada dua SMP Negeri yaitu : SMP Negeri 5 dan SMP Negeri 26. Namun, bagi warga diwilayah Pondok Cina, lokasi tersebut sangat jauh dan warga harus menyeberang jalan utama Margonda. Karena hal tersebut, Disdik Kota Depok saat ini fokus untuk membangun gedung SMPN diwilayah tersebut.
“Sekarang ini fokusnya di Pondok Cina, dan nanti lokasinya tidak jauh dari Masjid Raya”, ungkapnya.
Selain di Beji, lanjut Sutarno, Disdik Kota Depok juga akan melakukan penambahan gedung SMP Negeri dibeberapa Kecamatan diantaranya yakni : Kecamatan Sukmajaya, Cimanggis, dan Kecamatan Tapos.
“Untuk wilayah Kecamatan lain saat ini kita sedang mengkajinya. Sukmajaya baru kita kaji, Cimanggis baru kita kaji, dan Tapos baru kita kaji. Sehingga nanti akan ada analisa pembangunan sekolah SMP Negeri tersebut”, tutur Sutarno.
Menyoal adanya isu Disdik Depok menelantarkan Siswa SDN Pondok Cina 1, dengan tegas Sutarno mengatakan, bahwa itu tidak benar. Tidak ada yang namanya penelantaran Siswa SDN Pondok Cina 1, bahkan Disdik Depok akan memberikan pendampingan Guru saat ujian yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 sampai dengan 9 Desember 2022 mendatang.
“Kami memberikan kesempatan terakhir bagi para siswa yang masih bertahan, untuk dapat mengikuti ujian. Kami sediakan Guru pendamping saat ujian dilokasi relokasi SDN Pocin 1”, tuturnya.
Sutarno menerangkan, bahwa total keseluruhan siswa SDN Pocin 1 adalah 362 siswa, yang sudah mengikuti relokasi di SDN Pocin 3 dan 5 sebanyak 262 siswa, dan saat ini yang masih bertahan bersekolah tanpa guru dilokasi SDN Pocin 1 sekitar 100 siswa.
“Setelah ujian akan libur, dan setelah ajaran baru seluruh siswa sudah harus mengikuti proses belajar mengajar di SDN Pocin 3 dan 5. Jadi tidak boleh ada lagi siswa belajar di SDN Pocin 1, atau sudah tidak ada lagi para orang tua yang menolak pindah. Artinya, sudah tidak ada tawar menawar lagi, karena proses relokasi ini sudah menjadi keputusan Pemkot Depok sesuai prosedur dan aturan”, tegas Sutarno.
Ditempat terpisah, Ketua Paguyuban Wartawan Depok (PWD) Eko Budi.A, sangat mengapresiasi rencana penambahan pembangunan SMPN baru oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Kendati begitu Eko juga mendorong Pemkot untuk memaksimalkan standar jumlah Sekolah Negeri di Depok yang sampai sejauh ini masih belum mencapai angka standar ditingkat Kota.
“Sangat positif rencana pihak Pemkot yang rencananya akan menambah satu gedung lagi SMPN di Depok. Semoga kedepan Pemkot Depok bisa memaksimalkan standar angka sarana prasarana pendidikan di Kota Depok”, ujarnya.
Eko mengungkapkan, persentase jumlah sebaran SMP Negeri di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, masih tergolong minim, dari 255 SMP Negeri/Swasta di Kota Depok, hanya terdapat 33 SMP Negeri.
Sebagai perbandingan, sambung Eko, misalnya di Kabupaten Bekasi 110 SMP Negeri, Kabupaten Bogor 105 SMP Negeri, Kabupaten Tangerang 91 SMP Negeri, Kota Bekasi sudah ada 60 SMP Negeri, Kota Tangerang 33 SMP Negeri, Kota Tangerang Selatan 24 SMP Negeri, dan Kota Bogor 20 SMP Negeri.
“Artinya, baru 12,94% jumlah SMP Negeri milik Pemerintah Daerah dan itu cukup minim untuk ukuran Kota Depok yang merupakan kota metropolitan”, tutupnya. (Emy)
