website statistics
28.4 C
Indonesia
Tue, 23 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Tuesday, 23 April 2024 | 17:35:34 WIB

Korupsi Proyek Menara BTS Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika : Masyarakat Daerah Terpencil Menderita

Jakarta | detikNews – Proyek pembangunan menara infrastruktur base transceiver station (BTS) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2020-2022 diduga terlibat dalam kasus korupsi yang menyebabkan masyarakat daerah terpencil semakin menderita. Hal ini terjadi karena pembangunan ribuan menara pemancar tersebut meleset jauh dari target yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2021, pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan 4.200 menara BTS. Namun, pada kenyataannya hingga akhir tahun 2021 hanya 320 BTS yang berhasil dibangun. Hasilnya, ribuan menara BTS lainnya terkatung – katung nasibnya. Meski diberi tambahan waktu satu tahun untuk penyelesaiannya pada 2022, hasilnya tetap meleset dari target. Pada bulan September 2022, hanya sekitar 57 persen atau sebanyak 2.400 menara BTS Bakti yang beroperasi. Bahkan, sebagian pemancar yang beroperasi itu tidak berfungsi dengan baik.

Baca juga:  Putusan MA Soal Aset First Travel Tak Dieksekusi, Kuasa Hukum Korban Adu ke Komnas HAM

Dampak negatif dari proyek korupsi BTS Bakti ini sangat dirasakan oleh masyarakat di daerah terpencil seperti di Desa Mokel Morid, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keberadaan menara BTS Bakti justru menyebabkan sinyal internet di desa mereka semakin sulit diakses. Warga desa harus memanjat atau mengerek handphone mereka ke atas pohon di pinggir hutan untuk bisa menangkap sinyal internet dari menara Telkomsel di Desa tetangga.

“Dengan cara itu, kami bisa dapat jaringan internet dari Desa Paan Leleng dan terbunuhlah tulisan Telkomsel BAKTI (di layar handphone)”, ujar Willibrodus, 42 tahun.

Baca juga:  Ini Daftar Barang Sitaan Para Koruptor Yang Akan Dilelang oleh KPK Pada Rabu 29 Maret

“Selama ada tulisan Telkomsel BAKTI di handphone, tidak ada internet”, terangnya.

Sebelumnya, Desa Mokel Morid tidak memiliki menara BTS. Meski begitu, warga masih bisa mendapatkan sinyal internet dari menara Desa Paan Leleng yang berjarak sekitar lima kilometer sebelah selatan desa. Namun, setelah Kominfo membangun menara BTS Bakti di Mokel Morid tahun lalu, sinyal internet di Desanya justru hilang.

“Kalau tidak masuk hutan tidak dapat sinya”, ucap Edky, Kamis, 22 Maret 2023.

Cerita serupa disampaikan oleh Edky, seorang guru dari Desa Sipi, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Menara BTS Bakti yang dibangun di desanya pada November 2022 justru membuyarkan jaringan internet di wilayahnya. Dia dan puluhan siswanya terpaksa mendaki gunung, masuk kawasan hutan, untuk bisa mendapatkan sinyal internet dari desa tetangga saat ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Baca juga:  KPK Deteksi Perintangan Penyidikan Kasus Korupsi Bupati Mamberamo Tengah Nonaktif Ricky Ham Pagawak

Kondisi ini sangat merugikan masyarakat yang membutuhkan koneksi internet untuk berbagai keperluan, seperti belajar, bekerja, atau mengakses informasi. Korupsi dalam proyek pembangunan menara BTS Bakti sangat berdampak negatif bagi masyarakat terpencil yang seharusnya menjadi sasaran utama pembangunan ini. Oleh karena itu, perlu ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini dan memberikan sanksi yang tegas bagi para pelaku kejahatan yang telah merugikan semua pihak.(Arf)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait