website statistics
24.4 C
Indonesia
Sat, 20 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Saturday, 20 April 2024 | 0:34:11 WIB

Longsor Terjang 2 Desa di Samarang akibat Curah Hujan yang Tinggi

Garut | deikNews – Beberapa hari terakhir, Kabupaten Garut dilanda curah hujan yang cukup tinggi. Akibatnya, terjadi bencana longsor di dua desa di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut pada Sabtu (06/05/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.

“Bencana longsor tersebut terjadi di Desa Cisarua dan Desa Parakan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, Minggu (07/05/2023)

Akibat longsor ini, lanjutnya, 5 rumah terdampak dan 49 rumah lainnya terancam. Beberapa fasilitas juga mengalami rusak berat, termasuk madrasah, mesjid, serta makam umum yang ada di Kampung Cipulus Desa Cisarua.

Baca juga:  Fokus Program P2WKSS Tahun Ini: Pengembangan Desa Cisitu di Kecamatan Malangbong

Satria Budi juga menjelaskan bahwa untuk menangani bencana ini, masyarakat bersama dinas teknis tingkat kabupaten, UPT, dan Forkopimcam Samarang, turut serta dalam membersihkan material longsoran yang menghambat dan mengganggu saluran air.

“Air meluber dan masuk ke beberapa rumah yang kebetulan rumahnya ada yang di bawah drainese dan ada juga yang sejajàr dengan drainase,” jelas Satria Budi

Baca juga:  Banjir Kembali Melanda Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Cianjur, Ratusan Rumah Terendam dan Jembatan Desa Putus

Sebagai langkah selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Garut memberikan bantuan dukungan kebutuhan makanan dari dinas sosial, serta dukungan kerja bakti dan penyintas dari BPBD Garut.

Anggota DPRD Garut dari Fraksi PDIP, Yudha Puja Turnawan, juga turut hadir dan menyerahkan bantuan kepada para penyintas. Pemerintah Kabupaten Garut juga membantu dengan alat berat dari dinas PUPR Kabupaten Garut untuk mempercepat proses pembersihan material longsoran dan penormalan saluran.

Baca juga:  Motif Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Jakarta Utara

Satria Budi menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa akibat bencana longsor ini, karena masyarakat dapat melakukan mitigasi secara mandiri. Namun, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan budaya gotong-royong dengan cara membersihkan gorong-gorong yang telah mengalami pendangkalan atau sedimentasi, tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon tegakan yang berakar kuat untuk menahan erosi, dan meningkatkan kembali budaya siskamling untuk lebih efektif dalam memberikan informasi terhadap lingkungan sekitar. (NW)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait