website statistics
22.4 C
Indonesia
Fri, 26 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

22.4 C
Indonesia
Friday, 26 April 2024 | 2:17:03 WIB

Mahfud Tugaskan Denny Indrayana untuk Mengawal Anies: Mencegah Tuduhan terhadap Pemerintah

Jakarta | detikNews – Menko Polhukam Mahfud Md telah mengakui bahwa ia telah menugaskan mantan Wamenkumham Denny Indrayana untuk menjaga bakal calon presiden Anies Baswedan agar demokrasi di Indonesia tetap hidup. Mahfud menyoroti peran Denny yang selalu bersikeras tentang adanya upaya penjegalan.

“Pak Mahfud telah menugaskan Denny untuk menjaga Anies agar demokrasi tetap hidup dan Denny mendapatkan tiketnya. Itu benar. Karena Denny selalu menuduh bahwa pemerintah ingin menjegal Anies. Dia juga menuduh adanya upaya untuk menggagalkan pemilu, memperpanjang masa jabatan, dan menunda pemilu,” ungkap Mahfud kepada para wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (5/6/2023).

Baca juga:  Breaking News: Gempa Besar Mengguncang Garut 6,4 Magnitudo, BMKG: Waspadai Susulan

Mahfud mengungkapkan bahwa dirinya dan Denny saling berbagi tugas untuk mengawal demokrasi. Ia menyatakan kesiapannya untuk melawan dari dalam pemerintahan jika ada yang berupaya mengganggu demokrasi.

“Jadi, kita bagi tugas. Kamu saya tugaskan untuk menjaga Anies, agar demokrasi tetap hidup dan tidak lagi menuduh pemerintah. Begitulah maksud saya. Tujuannya adalah agar pemerintah tidak terganggu. Jika pemerintah mengganggu, kita lawan dari dalam. Jika ada oknum di dalam pemerintahan, bilang saja kepada saya. Saya akan menjaga proses pemilu. Jangan sampai ada tuduhan bahwa kita ingin menggagalkan pemilu,” ujar Mahfud.

Baca juga:  Mahfud Md Ungkap Rencana Pemerintah Indonesia Lakukan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat di Masa Lalu

Mahfud juga mengatakan bahwa pembagian tugas untuk mengawal pemilu juga telah disampaikan kepada Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. Kemudian, Mahfud menceritakan bahwa ia pernah ditawari menjadi calon wakil presiden pendamping Anies.

“Saat Ketua PKS, Pak Syaikhu, datang ke rumah bersama Al Muzammil, beliau mencari cawapres untuk Anies. Salah satunya, beliau bertanya, ‘Pak Mahfud bersedia?’ Saya menolak,” ungkap Mahfud.

Mahfud menolak tawaran dari Syaikhu karena ia tidak ingin merusak demokrasi. Ia tidak ingin koalisi yang mendukung Anies pecah.

Baca juga:  Dituding Berikan Suap Bantuan Beras Kepada Warga Atas Nama Cakades Nomor Urut 4 Desa Rahuning 2 Asahan, Timses Protes Keras...!!!

“Saya menjelaskan bahwa dalam koalisi itu ada NasDem, Demokrat, dan PKS yang memiliki calonnya sendiri. Jika saya masuk ke dalamnya, saya malah merusak demokrasi. Jika ada salah satu pihak keluar karena mereka tidak setuju dengan kehadiran saya, itu akan merusak. Oleh karena itu, saya meminta Ketua PKS untuk menjaga koalisi, jangan mengajak saya. Agar koalisi tetap utuh. Jika saya masuk ke dalamnya, koalisi akan pecah karena ada yang tidak setuju dan sebagainya. Itu saja tugas saya, menjaga pemilu dan menjaga demokrasi,” papar Mahfud.(Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait