website statistics
23.4 C
Indonesia
Sat, 20 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

23.4 C
Indonesia
Saturday, 20 April 2024 | 5:12:27 WIB

Meningkat Drastis, Jumlah Kasus TBC Anak di Indonesia Melampaui 200%: “Kemenkes Mendorong Kesadaran dan Tindakan Cepat untuk Mengatasi Masalah Kesehatan yang Meningkat”

Jakarta | detikNews.co.id – Kenaikan drastis kasus tuberkulosis (TBC) pada anak di Indonesia menjadi sorotan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Imran Pambudi, menyebutkan bahwa kenaikan ini terjadi karena banyak orang tua yang tidak menyadari gejala TBC pada anak atau tidak segera mengobati penyakitnya. Hal ini berimbas pada penularan pada kelompok rentan seperti anak-anak, Sabtu (18/3/2023).

Menurut Imran, kasus TBC anak mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dari 2021 ada 42.187 kasus, kemudian pada 2022 terjadi kenaikan menjadi 100.726 kasus, naik lebih dari 200 persen. Hingga Maret 2023, Kemenkes menerima laporan sebanyak 18.144 anak terinfeksi penyakit menular ini. Sementara secara kumulatif, Kemenkes telah mendeteksi 443.235 kasus TBC pada 2021 dan naik menjadi 717.941 kasus pada 2022.

Baca juga:  Insiden Bumper KRL Patah di Stasiun Duri: Penumpang Menuju Cikarang Terjebak dalam Penumpukan

Meskipun pada rentang Januari-Maret 2023 terdapat 118.438 kasus TBC di Indonesia, Imran mengaku semakin banyak temuan menunjukkan bahwa sistem notifikasi dan program Kemenkes berjalan dengan baik. Namun, menurutnya, masih banyak kasus TBC di Indonesia yang belum terdeteksi. Hal ini dibuktikan berdasarkan data Global TB Report 2022, Indonesia berada pada peringkat kedua dengan beban kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, dengan perkiraan kasus baru sebanyak 969 ribu.

Baca juga:  Memastikan Keterlibatan Nakes-Pasien, Wakil Ketua MPR Mendorong Penataan Layanan Kesehatan yang Lebih Baik

Imran berharap temuan ini dapat menjadi kesadaran bersama untuk lebih memperkuat komitmen dalam menanggulangi TBC, sehingga Indonesia dapat mencapai target mampu mengeliminasi TBC pada 2030 mendatang. Terutama, Kemenkes menyoroti bahwa jumlah kasus TBC terbanyak di Indonesia terjadi pada kelompok usia produktif, terutama pada usia 45-54 tahun.

Dalam hal ini, penting bagi orang tua untuk memahami gejala TBC pada anak, seperti batuk lebih dari dua minggu, demam, kehilangan nafsu makan, keringat malam, dan penurunan berat badan. Jika anak memiliki gejala tersebut, segera bawa ke dokter dan lakukan pemeriksaan TBC. Selain itu, masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga daya tahan tubuh dan memperhatikan kebersihan lingkungan agar dapat mencegah penyebaran TBC. Semua pihak harus bersinergi dalam mengeliminasi TBC di Indonesia dan menjaga kesehatan bersama. (Sl)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait