Pemalang | detikNews – Jelang datangnya bulan suci Ramadhan 1443H, yang jatuh pada Minggu 3 April 2022. Masih terlihat antrian panjang dari ratusan warga di Kabupaten Pemalang, yang sedang mengantri pembelian minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan pokok warga setempat.
Antrian warga terlihat sejak pukul 05.00 pagi hingga sore hari, yang dilakukan hanya untuk mendapatkan minyak goreng curah untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan. Antrian disebabkan karena sampai saat ini masih terjadi kelangkaan stok minyak curah pada wilayah sekitar.
Suci adalah salah seorang warga Kecamatan Bantar Bolang mengatakan, selepas shubuh dirinya sudah mendatangi toko sembako dijalan Jendral Sudirman Pemalang Kota tersebut, guna mendapatkan 10 liter minyak goreng curah dengan harga 155.000 rupiah, dengan kata lain 1 kilo di hargai 15.500 rupiah.
Di tempat sama Aisah warga Ketapang, Kecamatan Petarukan, bahkan sampai dengan jam 14.00 siang belum juga memperoleh jatah pembelian minyak goreng. Padahal dari jam 05.00 pagi pun dirinya sudah ikut mengantri, seraya memperlihatkan nomer antrian 185 di tangannya.
Aisah yang berprofesi sebagai seorang pembuat kerupuk didaerah Petarukan mengungkapkan, bahwa dengan adanya kenaikan harga semua kebutuhan pokok terutama minyak goreng, dirinya sangat merasakan dampaknya. Aisyah berharap agar Pemerintah Daerah setempat memikirkan nasib para pengusaha kecil seperti dirinya, dengan segera melakukan tindakan operasi pasar guna memenuhi kebutuhan hidup warganya.
“Saya sendiri selaku pelaku usaha seperti tercekik, menghadapi lonjakan harga sembako mas”, ujar Aisyah sambil mengelap wajahnya yang terpanggang panasnya matahari, dalam antrian panjang disebuah gang Toko Sembako. Sabtu 2/4/2022.
Sepanjang pantuan detiknews.co.id, dari informasi salah seorang warga yang ikut antri minyak goreng, bahwa gudang Toko sembako yang terletak disebelah utara atau seberang Toko, yang masih berada diarea Pasar Pagi Kota Pemalang, sedang membongkar minyak goreng. Setelah di cek kebenarannya, ternyata betul ada kegiatan bongkar minyak goreng dilokasi tersebut.
Saat dikonfirmasi, Mandor gudang yang bernama Imam membenarkan, bahwa ada sebanyak 15 ton minyak goreng yang datang berasal dari kiriman sebuah truck tangki besar dari kota Semarang.
Lebih lanjut Imam mengungkapkan, tidak mengetahui 15 ton minyak goreng tersebut akan di distribusikan kemana, karena hal itu adalah urusan yang punya Toko, dan dirinya hanya menjalankan tugas sebagai karyawan.
Ada sesuatu yang aneh, sebanyak 15 ton minyak goreng terkirim hari itu juga, sementara dari tempat yang tidak jauh, dan masih satu Perusahaan, terlihat ratusan warga kepanasan mengantri pembelian minyak goreng, lalu kemana larinya kiriman berton-ton jumlahnya minyak goreng tersebut?, dan adakah keterlibatan Pemerintah Daerah disana?.(Ragil74).
