website statistics
28.4 C
Indonesia
Tue, 16 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Tuesday, 16 April 2024 | 16:42:12 WIB

Minamaterik, Pupuk Buatan FMIPA UI Tingkatkan Hasil Bandeng di Desa Pantai Bahagia

Bekasi | detikNews – Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) yang terdiri dari : Dimas Haryo Pradana, M. Si., Dr. Retno Lestari, M.Si., Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria, M.Sc, serta delapan anggota Mahasiswa yang berkolaborasi dengan Yayasan Pandu Cendekia, serta didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) telah mengadakan Pengabdian Masyarakat di Desa Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi pada Senin, 20 Juni 2022.

Program ini bermula, dari suksesnya program Pengmas Tambak Udang Windu (Penaeus monodon) yang menggunakan pupuk Minametrik, sehingga menginisiasi penggunaan pupuk Minametrik yang digunakan pada Tambak Bandeng (Chanos chanos Forsk).

Minametrik adalah pupuk yang diramu oleh empat Dosen Universitas Indonesia yang berkhasiat sebagai : pupuk, suplemen, dan obat, yang berfungsi untuk pencegahan penyakit pada ikan dan udang.

Baca juga:  Gerindra Menganggap Positif Jika Cawapres Prabowo Mendapatkan Dukungan Endorsement dari Jokowi

Sementara itu, masyarakat di Desa Pantai Bahagia mayoritas yang bermata pencaharian sebagai nelayan laut lepas, serta petani tambak menggantungkan hidupnya kepada hasil laut dan tambak, memilih Ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) menjadi salah satu jenis ikan yang hidup di air payau untuk ditambakkan, karena sifatnya yang mudah beradaptasi dan mengandung gizi tinggi.

Oleh karena itu, melalui program ‘Pengabdian Masyarakat’ ini diharapkan, dapat menjadi sarana edukasi dan pengenalan teknik budidaya Bandeng dengan sistem semi intensif dan menggunakan pupuk Minametrik, untuk dapat meningkatkan produktivitas dan menunjang perekonomian masyarakat setempat.

Mahmud, sebagai salah satu petambak di Desa Pantai Bahagia mengaku, bahwa hasil panen Bandeng belakangan ini kurang memuaskan, karena hasil panen tidak mencapai target.

Baca juga:  Ketangkasan Kepolisian dalam Mengamankan 3 Pelajar SMP yang Hendak Tawuran di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat

“Target dari pelepasan nener 100% kemarin kita coba lepas 17.000, targetnya minimal 10.000, sekitar 80%. Tapi hasilnya cuma sekitar 60% dengan 8.000-10.000 ikan hidup”, ucapnya, Senin 20/6/2022.

“Hasil panen yang kurang optimal ini disebabkan karena faktor cuaca, dan pakan alami yang kurang sesuai, baik dari harga pasaran maupun kualitas. Namun, berkat sosialisasi tambak Minametrik yang dilakukan tim Pengmas FMIPA UI, hasil panen mulai meningkat pesat dan optimal”, ungkapnya.

Mahmud juga menjelaskan, bahwa harga pakan sekarang tidak seperti biasanya dari Rp210.000 per sak, kini menjadi Rp.235.000 per sak. Hal tersebut menjadi permasalahan bagi para petani tambak, sehingga pemberian pakan per hektar yang biasanya dapat diberikan 200 sak sampai 300 sak per hektar harus dikurangi.

Baca juga:  BMKG Umumkan Prakiraan Cuaca Besok 3 Mei 2023 untuk Jakarta dan Sekitarnya

“Kita butuh support terutama dari pemerintah sendiri, harga pakan saat ini sudah tidak normal”, terang Mahmud.

Sementara itu, Dimas Haryo sebagai Ketua Tim Pengabdian Masyarakat juga berharap, agar program tersebut dapat meningkatkan hasil panen Bandeng sehingga perekonomian masyarakat juga ikut meningkat.

“Pada hari ini, FMIPA UI melaksanakan Pengmas di Desa Pantai Bahagia dengan meningkatkan produksi Bandeng melalui metode Minametrik dengan memberikan nutrisi pada tanah dan ikan itu sendiri”, ucap Dimas.

“Tambak tersebut kita rancang secara semi intensif, dimana pada tepi tambak kita bentuk tembok tapi, bagian bawahnya tetap tanah. Harapannya dari program ini dapat membantu perekonomian masyarakat karena produksi bandeng meningkat”, tutup Dimas Haryo Ketua Tim Pengabdian Masyarakat.(Arifin)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait