website statistics
29.4 C
Indonesia
Thu, 25 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

29.4 C
Indonesia
Thursday, 25 April 2024 | 16:02:13 WIB

Miris, 49 Anak menjadi Korban Self-Harm karena Konten Medsos, MenPPPAnya Mengungkapkan Keprihatinan

Bali | detikNews – Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, baru-baru ini bertemu dengan sejumlah anak yang telah melukai diri sendiri karena fenomena self-harm di Karangasem, Bali. Ia merasa sedih mengetahui bahwa anak-anak tersebut melukai diri sendiri karena terpengaruh oleh tren media sosial.

“Kementerian PPPA prihatin terhadap fenomena self-harm di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak. Sebagai orang tua, pendidik, pejabat pemerintah, dan anggota masyarakat, kita semua mengumumkan bahwa anak-anak ini adalah masa depan bangsa kita dan kita harus melindungi hak -hak dasar mereka, terutama hak mereka untuk hidup dan perlindungan. Kementerian PPPA berkomitmen untuk menyelesaikan kasus-kasus ini dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Karangasem dalam upaya mengatasi, merawat, dan melindungi para korban,” ujar Bintang Puspayoga dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (20/3/2023).

Baca juga:  Kementerian Perdagangan Berhasil Menggerebek Pabrik Oli Palsu di Tangerang

Bintang menyebutkan bahwa hanya di satu sekolah saja, terdapat 49 korban self-harm, semuanya perempuan.

“Sekolah tersebut melakukan inspeksi mendadak pada bulan Desember 2022 dan Februari 2023 terkait fenomena ini. Semua korban adalah perempuan. 40 anak melakukan satu sayatan, sedangkan sembilan lainnya melakukannya secara berulang-ulang,” kata Bintang.

Berdasarkan informasi yang kami terima, enam anak telah menerima konseling intensif, salah satunya dijadwalkan untuk bertemu dengan seorang psikiater karena kondisinya yang parah dan sering berbagi konten yang merugikan diri sendiri. Sementara itu, tiga anak lainnya telah menerima konseling dari psikolog klinis di Kementerian PPPA, “tambahnya.

Baca juga:  Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Tinjau Penataan Prasarana Umum dan Soroti Proyek Galian Kabel yang Menyebabkan Kemacetan

Bintang mengatakan bahwa sebagian besar korban berasal dari keluarga yang bercerai, dan ada juga yang memiliki masalah keluarga.

“Yang membuat kita sedih adalah bahwa anak-anak ini melukai diri sendiri karena mengikuti tren media sosial. Hal ini menunjukkan pentingnya peran kita dalam mempertemukan penggunaan media sosial anak-anak, untuk memastikan bahwa konten yang mereka terima sesuai dengan usia mereka. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi dengan kepedulian dan kolaborasi dari semua pihak, kami dapat membuat konten media sosial yang ramah anak dan sesuai.Kemudian lagi, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami kepada pemerintah Karangasem melalui PPA UPTD, yang juga memberikan pendidikan kepada guru, orang tua, dan siswa tentang pentingnya kesehatan mental untuk mencegah anak-anak mengalami self-harm,” kata Bintang.

Baca juga:  Warga Jaka Setia Bekasi Selatan Meriahkan HUT RI ke-78 dengan Upacara Bendera dan Lomba Seru

Bintang mengapresiasi komitmen pemerintah Karangasem melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos PPPA-PPKB) dan PPA UPTD dalam menangani korban self-harm kata Bintang. Bintang mengapresiasi komitmen pemerintah Karangasem melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPPA-PPKB) dan UPTD PPA dalam menangani korban self-harm. Dalam pertemuan itu, Bintang juga berbincang dengan lima anak yang orangtuanya meninggal dunia akibat COVID-19.(Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait