website statistics
21.4 C
Indonesia
Fri, 29 March 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

21.4 C
Indonesia
Friday, 29 March 2024 | 3:26:24 WIB

Motif Asmara Bikin Ferdy Sambo Tega Bunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Sambo : Istri Saya Cuma Korban !!

Jakarta | detiknews – Dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat akan segera masuk ke Persidangan. Semua tersangka, tidak terkecuali Ferdy Sambo (FS) sudah dilimpahkan sepenuhnya kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) jelang menjalani persidangan dalam waktu dekat.

Setelah menyelesaikan seluruh urusan di Kejagung, Ferdy Sambo yang telah memakai rompi merah muda itu kembali digiring ke kendaraan taktis (Rantis) yang akan mengantarkannya ke Rutan Mako Brimob.

Dalam kesempatan itulah Sambo sempat mengungkap penyesalannya, karena tega menghabisi nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang notabene ajudannya sendiri.

“Saya sangat menyesal”, tegasnya kepada para Wartawan pada Rabu 5/10/2022.

Ferdy Sambo mengaku, menyesal termakan emosinya sendiri sampai gelap mata dan membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Situasi ini, tutur Sambo, ternyata dilatarbelakangi urusan asmara.

Ferdi Sambo dihadapan para Wartawan mengaku, harus membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat lantaran rasa cintanya kepada sang istri, Putri Candrawathi. Begitu besarnya rasa cinta membuat Sambo tak kuasa menahan emosi usai mengetahui apa yang terjadi di Magelang.

Baca juga:  Tim Perintis Polsek Cimanggis Depok Bergerak Cepat Menangkap Rencana Aksi Pelajar Tawuran

“Saya lakukan ini karena kecintaan saya kepada istri saya”, jelas Sambo sambil dikawal ketat menuju rantis.

Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu bahasa apa yang dapat mengungkapkan perasaaan, emosi, dan amarah akibat peristiwa yang terjadi di Magelang.

“Kabar yang saya terima sangat menghancurkan hati saya”, ungkapnya.

Ferdy Sambo menegaskan, bahwa istrinya tak bersalah, karena itulah ia meminta maaf, terutama kepada orang tua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Ia juga memastikan menjalani proses hukum sembari menegaskan sang istri hanyalah korban dalam kejadian ini.

“Saya siap menjalani proses hukum, istri saya tidak bersalah, tidak melakukan apa-apa dan justru menjadi korban”, lanjutnya.

“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang sudah terdampak atas perbuatan saya, termasuk ibu dan bapak dari Yosua,” sambung mantan Kadiv Propam Polri itu.

Sebelum digiring masuk ke dalam rantis, Ferdy Sambo kembali mengungkit peristiwa di Magelang, Jawa Tengah yang disebut membuat emosinya sangat bergejolak.

Baca juga:  Polisi Telusuri Kasus Penipuan Mobil Rental yang Berujung pada Penyekapan Dua Pria di Depok

Saat itu keluarga Ferdy Sambo sempat bertolak ke Magelang, selain untuk menjenguk anaknya yang sedang bersekolah di sana juga untuk merayakan hari jadi pernikahan.

Namun, di Magelang itu pula Putri Candrawathi disebut mengalami kekerasan seksual dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, bahkan Sambo menceritakan hal tersebut dengan sangat emosional kepada salah satu tersangka, Bripka RR.

“Di Saguling itu, (Bripka RR) dipanggil, dia tanya (ke Ferdy Sambo), ada kejadian apa di Magelang?'” kata pengacara Bripka RR, Erman Umar, menirukan apa yang disampaikan kliennya.

“Kamu tahu nggak? Ini Ibu dilecehkan”, lanjut Erman lagi.

“Dan itu sambil nangis dan emosi”, ungkapnya.

Ferdy Sambo saat itu langsung menawarkan Bripka RR untuk menembak Brigadir J. Namun, Bripka RR mengaku tidak sanggup sehingga Sambo menjatuhkan pilihan eksekutornya kepada Bharada E.

Baca juga:  Polres Kebumen Kembali Amankan 20 Kg Bubuk Petasan

Hanya saja, pengakuan soal dugaan pelecehan seksual ini tidak muncul di rekonstruksi adegan yang dilakoni para tersangka pada akhir Agustus 2022 lalu.

Rombongan Sambo akhirnya kembali ke Ibu Kota. Saat itu mereka sempat pulang terlebih dahulu ke rumah pribadi Sambo di Saguling sebelum bertolak lagi ke rumah dinasnya di Duren Tiga.

Pada saat itulah rencana keji terhadap Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat dilakukan.

Berlokasi di sudut sempit dekat tangga, Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J. Lebih kejamnya lagi, korban yang telah telungkup bersimbah darah tak membuat Sambo berhenti bertindak kesetanan.

Seperti dilihat di video animasi kronologi yang dirilis Polri, Sambo juga menembak bagian belakang kepala Brigadir J. ‘FS (Ferdy Sambo) menembak ke arah Y’, begitulah keterangan di film animasi tersebut

Sesudahnya Ferdy Sambo sengaja menembak ke arah tembok dan lemari untuk merekayasa lokasi kejadian sehingga terlihat seolah ada baku tembak yang menjadi skenario awal.(Sawijan)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait