website statistics
21.4 C
Indonesia
Fri, 19 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

21.4 C
Indonesia
Friday, 19 April 2024 | 5:40:38 WIB

Pembangunan Rehab Ruang Kelas SMP Negeri 2 Pangudrotan Pahae Julu Terkesan Asal Jadi 

Reporter: Eduard

Tapanuli Utara | Gerbang Indonesia – Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Pendidikan berstandar Nasional dan demi mewujudkan visi dan misi Bupati Tapanuli Utara membangun pendidikan yang lebih baik untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas agar mampu bersaing di era digitalisasi saat ini.

Maka Pemkab Tapanuli Utara melalui Dinas Pendidikan di Bidang Sarana Prasarana terus berupaya membangun dan membenahi, memperbaiki berbagai kekurangan fasilitas kebutuhan sekolah tingkat SD/SMP selama ini.

“Selanjutnya dinas pendidikan Bidang Sarana Prasarana setiap tahunnya terus berpacu menggolkan anggaran yang lebih besar dari berbagai sumber bantuan dana agar prioritas pembangunan gedung Rumah Dinas Kepala Sekolah, Gedung Ruang Kelas Baru, Laboratorium IPA, Gedung Perpustakaan, Gapura, Pagar, Taman Baca, MCK dan Rehab Ruang Kelas, maupun pembuatan sanitasi, pembenahan, penataan lingkungan sekolah tingkat SD/SMP di Kabupaten Taput segera tercapai dengan tujuan agar proses belajar mengajar di sekolah lebih baik dan nyaman.

Baca juga:  Sambangi Rutan Depok, Kadivpas Jabar Sampaikan Esensi Utama Integritas

 

Namun yang ironisnya” ketika tim media dan LSM melakukan pantauan monitoring dilapangan melihat hasil pekerjaan proyek rehabilitasi SMP Negeri 2, Desa Pangurdotan, Kecamatan Pahae Julu sangatlah mengecewakan, Senin (7/2/2022).

“Dan bahkan disinyalir bahwa hasil pekerjakan proyek tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai bestek dan spesifikasinya teknik maupun RAB sebagaimana yang tertuang di dalam perjanjian kontrak kerja yang telah disepakati.

Sementara anggaran yang direalisasikan untuk pelaksanaan proyek rehabilitasi perbaikan ruang kelas dan pengadaan perabot, besarannya tidak tanggung-tanggung sampai menelan anggaran berbiaya senilai Rp. 650 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021.

Baca juga:  Banjir yang Sering Terjadi di SMKN 2 Tangerang Selatan Butuh Perhatian Serius Pemkab dan Dinas Terkait

“Berdasarkan fakta temuan tim Media dan LSM” melihat hasil pekerjaan rehab bangunan sekolah tersebut seakan dikerjakan asal-asalan dengan mengabaikan ketahanan dan kualitas, bahkan seperti pekerjaan material keramik, lantai selasar belakang ruang kelas, dikerjakan tidak sesuai ukuran permukaan lebar lantai, keramik yang sudah terpasang dapat membahayakan para siswa/wi dan guru ketika melewati dan mempijakan kaki ke lantai keramik tersebut,dan bisa dikatakan, ibarat “jebakan Batman” dan keramik yang terpasang sudah rusak tidak sesuai RAB.

Lalu tidak hanya item jenis pekerjaan keramik saja jadi sorotan, melainkan pemasangan rabung seng yang tidak rapi, kemudian dinding pinggir sebelah kanan gedung ruang kelas juga ditemukan sudah dalam kondisi retak memanjang dibawah atap, resplang terpasang seperti ular.

Baca juga:  Ketum PWI Pusat Hadiri Halalbihalal Pengurus dan Sampaikan Rencana Kongres PWI di Bandung pada September

 

Masyarakat menilai bahwa pekerjaan tersebut bisa diduga dan dikatakan amburadul dengan menelan pagu anggaran yang sangat “Bombastis”

Dan sebaliknya perbuatan tersebut patut diduga terindikasi korupsi, untuk mencari keuntungan dengan niat tujuan memperkaya diri sendiri.

“Terkait melihat hasil pekerjaan rehab sekolah SMPN 2 Kec. Pahae Julu seakan menuai kejanggalan.

Masyarakat meminta kepada Bapak Bupati Taput Cq Kepala Dinas Pendidikan tidak menerima hasil pekerjaan dan mendorong pihak BPK dan Inspektorat melakukan pemeriksaan yang mendalam dan jika terbukti hasil pekerjaan rehab sekolah tersebut tidak maksimal atau terjadi dugaan penyelewengan anggaran dari jenis item volume pekerjaan supaya dilakukan pemeriksaan oleh APH yang berwenang, untuk mengantisipasi timbulnya kerugian negara,” ujar masyarakat.(Eduard/Tim)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait