website statistics
22.7 C
Indonesia
Thu, 25 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

22.7 C
Indonesia
Thursday, 25 April 2024 | 2:07:50 WIB

Pemerintah Malaysia Berziarah ke Kabupaten Serang Demi Memperdalam Ilmu Pertanian

Serang | detikNews – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan pakar pertanian Profesor Ali Zum Masyar menyambut baik kunjungan Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia Datuk Sri Haji Mohamad bin Sabu ke Pusat Penelitian Aplikasi dan Pengembangan Bioteknologi Agrowisata Serang di Desa Rancasangal, Kecamatan Cinangka.

Kunjungan Datuk Sri Haji didorong oleh ketertarikan Malaysia terhadap pengembangan sektor pangan, khususnya beras, kedelai, dan integrasi ternak yang dilakukan oleh Tatu dan Profesor Ali Zum. Tatu menilai potensi pertanian dan wisata di wilayahnya cukup menjanjikan. Salah satu pengembangan yang berhasil di kawasan pertanian Kabupaten Serang adalah varietas kedelai Migo Ratu hasil kerjasama antara Tatu dan Profesor Ali Zum Masyar.

Baca juga:  Nikmatnya Pancake Soufflé: Resep dan Cara Membuat

“Kedelai Migo Ratu dikembangkan secara optimal dan menjadi program prioritas kita. Apalagi seperti yang kita ketahui, Indonesia dikenal sebagai penghasil tahu dan tempe, cukup ironis sumber pangan utama kedelai berasal dari impor,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (19/3/2023).

Tatu juga menilai kualitas kedelai lokal di Kabupaten Serang, dengan varietas Migo Ratu Serang mampu menghasilkan kedelai hingga 6,5 ​​ton per hektar berdasarkan hasil uji coba.

Tatu berharap setelah pertemuan dengan Datuk Sri Haji, ada kerjasama di bidang pertanian antara Pemerintah Kabupaten Serang dengan Pemerintah Malaysia.

Baca juga:  Inovatif! Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Olahan Pangan Salad Wrap yang Memanfaatkan Selada Hidroponik UMKM Seikat di Pedurungan Tengah

“Ada sawah seluas 57 ribu hektar dan perkebunan seluas 8 ribu hektar yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Tatu juga mengajak rombongan Menteri Malaysia untuk mengunjungi pantai Anyar-Cinangka sebagai tempat berlibur bersama keluarga.

“Ayo buat acara di Pantai Anyer, biar bisa refreshing bareng-bareng,” ajaknya.

Ditambahkannya, padi di Serang tidak mengandung gula dan ada juga jenis padi yang bisa dipanen hingga 16 ton per hektar. Apalagi mereka memiliki teknologi kedelai yang dikembangkan 20 tahun lalu, yang mampu menghasilkan 6 ton per hektar.

“Negara lain hanya bisa memproduksi maksimal 4 ton per hektar, tapi kita bisa lebih asalkan mengikuti prosedur yang sudah kita tetapkan,” jelasnya.

Baca juga:  Lezatnya Sandwich Ayam dan Jagung dengan Tambah Krim Keju

Tatu juga menyebutkan bahwa Indonesia berpotensi untuk swasembada daging dan telur dengan memanfaatkan limbah jagung dan kedelai untuk dijadikan pelet ayam.

Dalam kesempatan yang sama, Datuk Sri Haji mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan sektor pariwisata di Kabupaten Serang.

“Kami satu marga dan satu keturunan. Karena itu, kami sering bekerja sama, seperti saat tsunami di Aceh dan gempa di Palu,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi potensi pertanian yang telah dikembangkan pemerintah untuk menjamin ketahanan pangan rakyatnya.

“Mudah-mudahan kita bisa bekerjasama dengan memanfaatkan kelebihan masing-masing,” pungkasnya. (Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait