website statistics
27.4 C
Indonesia
Thu, 25 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.4 C
Indonesia
Thursday, 25 April 2024 | 17:37:44 WIB

Pengamat Lingkungan Angkat Suara Mengenai Wisata Bukit Sulap di Kota Lubuk Linggau yang Menyerupai Bangunan Terbengkalai

Lubuk Linggau | detikNews – Beberapa media online lokal maupun nasional memberitakan tentang kurangnya perawatan destinasi wisata Bukit Sulap yang menjadi sorotan tajam pengamat lingkungan Kota Lubuk Linggau pada Selasa, 28 Maret 2023.

Efendi, seorang pengamat lingkungan, mengatakan bahwa penarikan retribusi dari pengunjung dan retribusi lainnya harus diiringi dengan perawatan tempat wisata, terutama destinasi wisata Bukit Sulap.

Ia mengungkapkan, awal mula pembangunan destinasi wisata Bukit Sulap sangat sulit karena memerlukan waktu dan perencanaan yang panjang serta izin dari Kementerian Kehutanan.

Baca juga:  Kapolri Minta Seluruh Anggota Siaga Menghadapi Pergeseran Prediksi Puncak Arus Balik Mudik 2023

“Pembangunan ini diduga merusak ekosistem hutan, seperti penebangan pohon besar dan tumbuhan lainnya serta ekosistem hewani yang terganggu,” ujarnya.

Efendi juga mengkritik Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang menurutnya tidak terkonsep dengan benar.

“Zona pemanfaatan TNKS yang dikelola oleh Pemkot Lubuk Linggau seperti  proyek yang terkesan asal jadi.,” ucapnya.

Menurut Efendi, pembangunan tempat wisata yang tidak terarah dan menghabiskan anggaran ratusan miliar adalah kecerobohan dalam perencanaan dan penataan tempat wisata.

EFendi juga menambahkan bahwa wisata TNKS seharusnya menjadi tempat penangkaran satwa flora dan fauna untuk mendukung pelestarian TNKS itu sendiri.

Baca juga:  Breaking News: Ferdi Sambo Dipecat, Pengacara Brigadir J "Polisi Pembunuh, Putusannya Sesuai Harapan"

“TNKS harusnya menjadi tempat penakaran, tapi sekarang hanya sekadar bangunan terbengkalai yang ditumbuhi oleh semak belukar,” tandasnya.

lebih cermat di tuturkannya, kawasan TNKS telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 2004. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan kawasan yang dikenal dengan keanekaragaman ekosistem yang sangat tinggi dan kekayaan plasma nutfah yang berpadu dengan budaya masyarakat setempat.

“Wilayah TNKS mencakup empat provinsi yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Barat, serta 14 kabupaten dan 2 kota dengan total luas wilayah mencapai 1,4 juta hektar. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan tahun 2004 No. 420/Menhut-II/2004 yang menetapkan luas TNKS menjadi sekitar 1.389.509.867 hektar,” tuturnya.

Baca juga:  Temui Kedeputian I KSP, Elemen Masyarakat Tanimbar Jabodetabek Bahas Proyek Blok Masela

Perlu perencanaan yang matang dan perawatan yang baik agar destinasi wisata di TNKS, termasuk Destinasi Wisata Bukit Sulap, dapat menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi pengunjung sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. (Wewen)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait