website statistics
24.4 C
Indonesia
Thu, 25 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Thursday, 25 April 2024 | 21:24:22 WIB

Pernyataan Presiden FIFA Tentang Tragedi Stadion di Indonesia, Seberapa Besar Peluang Indonesia Kena Sangsi

Reporter: Sawijan

Jakarta | detikNews – Sepakbola Indonesia pernah berada di titik terendah dan mengalami masa suram. Tepatnya setelah Badan Sepakbola Dunia FIFA menjatuhkan sanksi pada 30 Mei 2015.

Badan Sepak Bola Dunia FIFA pada saat itu memberikan sanksi karena Indonesia dianggap telah melanggar statuta dan menilai ada intervensi pemerintah.

Pada saat itu, Kemenpora membekukan PSSI pada 17 April 2015 karena PSSI tidak mematuhi imbauan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tentang gelaran Liga Indonesia pada 2015 silam.

Tiga poin dalam sanksi FIFA tersebut:

Pertama FIFA mencabut keanggotaan PSSI.

Kedua, FIFA melarang Timnas Indonesia ataupun klub Tanah Air untuk mengikuti kompetisi internasional di bawah naungan FIFA dan AFC.

Baca juga:  Tak Batasi Usia Atlet, Hj.Arsyanti R Thalib Berikan Kesempatan Atlet IKASI Jabar Untuk Tunjukkan Kualitas Terbaiknya

Ketiga, anggota dan ofisial PSSI tidak bisa mengikuti program pengembangan, latihan, maupun kursus dari FIFA dan AFC.

Selama Indonesia menerima sanksi FIFA, tidak ada kompetisi resmi yang bergulir di Tanah Air. Hanya ada turnamen tidak resmi bernama Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman saja untuk mengisi kekosongan kompetisi tersebut.

Masa – masa kelam itu akhirnya teruai ketika Kemenpora mencabut Surat Keputusan (SK) pembekuan PSSI pada 10 Mei 2016. Dan akhirnya, pada 13 Mei 2016 FIFA mencabut sanksi untuk Indonesia dan kembali mengakui keanggotaan Oersatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Sementara itu detiknews mengutip pernyataan resmi presiden FIFA. ia mengatakan, Pernyataan Presiden FIFA tentang tragedi stadion di Indonesia

Baca juga:  Macan Kemayoran Persija Jakarta Menang 1-0 saat Duel Lawan Bajul Ijo Persebaya Surabaya Di Liga 1 2023-2024.

Dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.

Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman.

Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini.

Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia. Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini.”

Baca juga:  Jadwal Liga 1: Persib Vs Persija dan Arema FC Vs Persebaya Akan Bertanding Pekan Ini

Buntut dari tragedi ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat sebagai buntut tragedi Kanjuruhan.

Pengumuman ini diungkapkan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Malang.

Menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Firli Hidayat dimutasikan jadi Pamen SSDM Polri digantikan AKBP Putu Kholis Arya yang sebelumnya Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya,” kata Dedi saat di Malang, Senin 3 Oktober 2022.

Selain mencopot Ferli, Dedi mengungkapkan berdasar perintah Kapolri, Kapolda Jawa Timur juga saat ini menonaktifkan Danyon, Danki, dan Danton Brimob sebanyak 9 orang.

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait