website statistics
25.4 C
Indonesia
Sat, 20 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.4 C
Indonesia
Saturday, 20 April 2024 | 10:03:45 WIB

Putin Mengirim Pesan Kuat kepada Inggris untuk Berhenti Memasok Uranium Terdeplesi ke Ukraina

Moskow | detikNews.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan peringatan serius kepada Inggris terkait rencana pengiriman peluru tank penembus lapis baja depleted uranium (DU) ke Ukraina. Putin menyatakan bahwa senjata tersebut mengandung “komponen nuklir” dan akan diperlakukan sebagai ancaman oleh Moskow, Rabu (22/3/2023).

Pernyataan Putin ini disampaikan dalam pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping di Moskow pada hari Selasa. Menurut Putin, Rusia akan bereaksi terhadap pengiriman senjata tersebut, mengingat bahwa Barat telah mulai menggunakan senjata dengan komponen nuklir.

Baca juga:  Putin Mengkonfirmasi Pengiriman Senjata Nuklir Rusia ke Belarusia: Implikasi dan Kekhawatiran

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu juga memberikan peringatan serupa, mengatakan bahwa pengiriman senjata tersebut akan membawa dunia selangkah lebih dekat ke bencana nuklir.

Namun, Inggris tidak terpengaruh dengan peringatan tersebut dan tetap melanjutkan rencana pengiriman. Menteri negara Annabel Goldie membenarkan bahwa Inggris akan mengirimkan amunisi DU ke Kiev, dan menganggapnya sebagai senjata yang sangat efektif.

Namun, penggunaan amunisi DU telah menjadi subjek kontroversi internasional karena toksisitas dan radioaktivitas material tersebut. Depleted uranium digunakan untuk membuat inti peluru penembus lapis baja yang mengeras, namun saat inti putaran menguap saat tumbukan, ia berubah menjadi aerosol dan mencemari lingkungan dengan uranium.

Baca juga:  Presiden Rusia Putin Siap Picu Kiamat demi Menyelamatkan Muka, se-Dunia Akan Menderita

PBB telah menyatakan kekhawatiran atas rencana Inggris dan penggunaan amunisi DU secara umum. Badan internasional tersebut telah lama menyuarakan keprihatinan tentang konsekuensi penggunaan DU serta mereka yang memasok persenjataan tersebut.

Amunisi DU telah digunakan secara aktif oleh NATO selama Perang Teluk Pertama dan agresi blok tersebut terhadap bekas Yugoslavia. Namun, kontroversi mengenai penggunaannya membuat banyak pihak menentang penggunaannya.

Baca juga:  Jadwal Resmi Libur Nasional Jumat Agung 2023: Tanggal dan Penetapan Menurut SKB Terbaru

Kesimpulannya, meskipun amunisi DU dianggap efektif dalam mengalahkan tank modern dan kendaraan lapis baja, penggunaannya memunculkan kontroversi dan keprihatinan internasional. Putin dan Shoigu telah memberikan peringatan serius kepada Inggris tentang rencana pengiriman senjata tersebut dan menyatakan bahwa mereka akan bereaksi terhadapnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan dampak penggunaan senjata seperti ini terhadap lingkungan dan kesehatan manusia sebelum mengambil tindakan. (Sl)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait