website statistics
23.4 C
Indonesia
Fri, 29 March 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

23.4 C
Indonesia
Friday, 29 March 2024 | 17:01:50 WIB

Real Madrid Membawa Kasus Pelecehan Rasis terhadap Vinicius Junior ke Kejaksaan Agung: Mengutuk Diskriminasi dalam Sepak Bola

Jakarta | detikNews – Real Madrid telah mengajukan pengaduan pelecehan rasis terhadap salah satu pemain andalannya, Vinicius Junior, kepada Kejaksaan Agung Negara Bagian. Kejadian tersebut terjadi pada pertandingan antara Valencia dan Real Madrid di Stadion Mestalla pada tanggal 21 Mei 2023, di mana sejumlah penonton menyerukan nyanyian rasis terhadap pemain tersebut.

Real Madrid secara tegas mengecam dan mengutuk peristiwa tersebut dalam pernyataan resminya pada tanggal 22 Mei 2023. Mereka menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan rasial dan telah mengajukan laporan ke Kejaksaan Agung.

Tidak hanya Real Madrid, Gerakan Melawan Intoleransi (MCI) dan Asosiasi Pemain Sepak Bola Spanyol (AFE) juga telah mengajukan pengaduan serupa ke kantor kejaksaan yang sama, dengan mengutip pelecehan rasis terhadap Vinicius Junior. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya klub, tetapi juga organisasi sepak bola dan kelompok anti-intoleransi turut membela pemain tersebut.

Baca juga:  Seorang WNI Mengalami Luka Parah Akibat Tragedi Ledakan Gudang Petasan di Thailand

Menurut La Liga, ini merupakan kejadian rasisme ke-10 yang dialami oleh Vinicius Junior yang dilaporkan kepada kejaksaan selama musim ini. Selain itu, polisi Spanyol juga sedang menyelidiki kemungkinan adanya kejahatan rasial terhadap pemain ini setelah sebuah manekin yang mengenakan kaus bernomor 20 digantungkan di jembatan di luar tempat latihan Real Madrid pada bulan Januari sebelum pertandingan derby melawan Atletico Madrid.

Namun, sebelumnya pada September 2022, pengaduan yang dilakukan terhadap nyanyian rasis yang ditujukan kepada Vinicius Junior saat pertandingan lain melawan Atletico Madrid telah dibatalkan oleh jaksa. Alasan pembatalan tersebut adalah nyanyian “monyet” hanya diucapkan beberapa kali dan berlangsung hanya beberapa detik saja. Hal ini menyoroti kesulitan dalam menuntut tindakan rasisme di lapangan sepak bola berdasarkan hukum pidana Spanyol.

Baca juga:  Indonesia Kalah Piala Dunia U-20 karena FIFA, Gibran Rakabuming Raka Fokus pada Persisolo

Menurut Kementerian Dalam Negeri Spanyol, jaksa hanya menyelidiki tiga kasus tindakan rasis selama musim 2021-2022. Saat ini, hukuman yang diberikan bagi pelaku tindakan rasisme adalah denda hingga 4.000 euro atau sekitar Rp 64 juta dan dilarang masuk ke stadion selama setahun.

Respons terhadap kejadian ini juga datang dari pihak luar, termasuk Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang meminta FIFA dan La Liga untuk mengambil tindakan tegas. Presiden FIFA Gianni Infantino juga menawarkan solidaritas penuh dan mendesak La Liga untuk memberlakukan aturan yang menghukum klub dengan pengurangan poin jika tindakan rasisme terus terjadi.

Baca juga:  Instagram Ganjar Pranowo Diserbu Netizen Karena Indonesia Kehilangan Hak Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kasus ini menunjukkan pentingnya mengatasi masalah rasisme dalam sepak bola dan perlunya tindakan tegas untuk melindungi pemain dari pelecehan dan diskriminasi. Semoga langkah-langkah yang diambil oleh Real Madrid, MCI, AFE, serta dukungan dari FIFA dan La Liga dapat membawa perubahan positif dalam menjaga integritas dan inklusivitas dalam olahraga yang kita cintai ini. (RZ)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait