website statistics
25.4 C
Indonesia
Sat, 20 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.4 C
Indonesia
Saturday, 20 April 2024 | 9:35:45 WIB

Siapkan Lulusan Sadar EBT, UPER Bersama Pertamina dan Exxon Bersinergi Wujudkan Teknologi Rendah Emisi Masa Depan

Jakarta | detikNews – Dalam proses perjalanan upaya pemerintah menggenjot produksi Migas (Minyak dan Gas) menyeruak kekhawatiran akan dampaknya terhadap pemanasan global. Untuk itu pengembangan Teknologi penangkap emisi karbon hasil produksi energi, ‘Carbon Capture Utilization and Storage’ (CCUS), digadang sebagai salah satu solusinya.

International Energy Agency memperkirakan potensi teknologi CCUS di Indonesia akan mampu menangkap CO2 sebesar 6 juta ton pada tahun 2035, dan disamping CCUS, pemerintah terus mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana menyebut, bahwa di tahun 2023 akan terjadi peningkatan kapasitas EBT di Indonesia, yang diprediksi terdapat sekitar 3.700 GW peluang EBT, dibandingkan tahun 2022 sebesar 3.000 GW.

Sementara itu, Senior Vice President of Research and Technology Innovation Pertamina, Dr. Oki Muraza mengatakan, bahwa pihak Pertamina telah aktif mengembangkan teknologi CCUS dan EBT, karena kemutakhiran teknologi CCUS dinilai sangat membantu dalam memproduksi Migas sekaligus mengurangi emisi karbon.

Baca juga:  Dekarbonisasi Material Sangat Diperlukan Dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur Yang Gencar Dilakukan

“Pertamina berupaya menciptakan teknologi yang dapat meminimalisir penghasil karbon. Selain mengurangi emisi karbon, CCUS kini digunakan untuk menangkap dan mengubah karbon menjadi energi”, ujar Oki dalam gelaran General Lecture bertema ‘Innovating Energi Solutions for A Net-Zero Future’ yang diselenggarakan Universitas Pertamina (UPER) bekerja sama dengan ExxonMobil dan Pertamina pada 2 Februari 2023 silam.

Kuliah umum ini bertujuan, meluaskan wawasan Mahasiswa terhadap EBT. Sehingga dapat mendukung penyiapan mereka sebagai calon pelaku industri energi masa depan yang sadar EBT.

UPER secara aktif telah terlibat untuk menekan laju emisi karbon. Selain menyiapkan Mahasiswa yang nantinya akan mampu mengelola EBT melalui mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan, UPER juga memiliki Center of Excellence (CoE) di bidang EBT hingga eskalasi teknologi CCUS.

Baca juga:  Tingkatkan Kualitas Pendidikan Putra-Putri Asli Riau, UPER Kembangkan Energi Masa Depan Lewat Beasiswa Pendidikan

“Berkolaborasi dengan Pertamina Foundation, UPER juga berperan aktif dalam proyek ‘Blue Carbon’ dan membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya EBT”, ucap Prof. Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama, IPU. Pakar Migas sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi (FTEP) Universitas Pertamina.

Turut berbicara di acara tersebut, Vice President Low Carbon Solutions Technology, ExxonMobil Technology and Engineering Company, Dr. Prasanna V. Joshi. Ia menjelaskan upaya ExxonMobil yang mengembangkan dua teknologi penangkap emisi karbon yaitu CCUS dan Direct Air Capture (DAC).

“CCUS menggunakan teknologi ‘Fuel Cell Stack’, yaitu : perangkat penghasil listrik melalui proses reaksi elektrokimia dengan kombinasi hidrogen dan oksigen. CO2 yang dihasilkan dari industri, listrik, dan udara, diproses melalui ‘Fuel Cell Process’, yang kemudian hasilnya disimpan pada perangkat tertentu maupun diinjeksi ke bumi. Sedangkan DAC adalah teknologi yang digunakan untuk menghisap CO2 langsung di atmosfer”, jelas Prasanna.

Baca juga:  Entaskan Darurat Cyberbullying, UPER Konsisten Gelar Edukasi Literasi Digital

ExxonMobil juga tengah mengembangkan energi terbarukan ‘Biofuel’, yang merupakan bahan bakar dari ‘Biomassa’ atau materi yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Pengembangan ‘Biofuel’ tersebut bertujuan untuk bahan bakar transportasi yang rendah emisi karbon.

Diakhir penjelasannya, Prasanna menyampaikan, bahwa upaya mengurangi emisi karbon harus terus dilakukan melalui riset dan pengembangan yang berkelanjutan oleh semua elemen terkait.

“Riset dan pengembangan berkelanjutan serta menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholders menjadi kunci dalam mewujudkan teknologi rendah emisi”, tutup Prasanna.

Bagi siswa-siswi yang ingin mempelajari teknologi pengembangan Energi Baru Terbarukan, dapat bergabung di Universitas Pertamina (UPER). Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) Periode Februari 2023 pada 01 Februari 2023 sampai dengan 28 Februari 2023 untuk tahun ajaran 2022/2023. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/
(Arifin)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait