website statistics
24.4 C
Indonesia
Wed, 24 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Wednesday, 24 April 2024 | 10:25:33 WIB

Sikapi Pasar Rakyat Babakan Madang Yang Telah Lumpuh, Ketua PWRI Bogor Raya : Penggunaan APBD Harus Dipertanggungjawabkan !!

Bogor | detikNews – Menyikapi sepi nya aktivitas perniagaan yang terjadi di area Pasar Rakyat Babakan Madang, Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Bogor Raya Rohmat Selamat.SH.M.Kn menilai, dibangun dengan menghabiskan anggaran hingga 3 Miliar, Pasar Rakyat babakan Madang diduga kuat kalah bersaing dengan pasar tradisional yang berjarak tidak terlalu jauh kurang lebih 1km dari lokasi Pasar tersebut. Kejadian ini tentunya menjadi tanggungjawab besar dari pihak pemerintah untuk segera mengembalikan tujuan awal dari dibuatnya tempat perniagaan tersebut.

Aspek penentuan lokasi pasar, diduga kuat menjadi persoalan mendasar hingga mengakibatkan sepi nya kondisi pasar dari pedagang maupun pembeli sejak Tahun 2021 lalu. Bukan hanya sepi nya aktivitas, adanya dugaan alih fungsi pasar dengan didapati adanya satu kios yang menggelar usaha bengkel mobil di Pasar Rakyat tersebut turut menjadi sorotan.

Rohmat Selamat.AH.M.Kn, selaku Ketua DPC PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia) Bogor Raya menyebut, dirinya merasa begitu miris, setelah mengetahui kondisi dari Pasar Rakyat yang dimaksudkan untuk mendorong aktivitas jual – beli secara lebih modern, hingga bertujuan untuk mendorong roda perekonomian di wilayah Kecamatan Babakan Madang tersebut, nyatanya hanya menjadi tontonan ketidakprofesionalan pihak pemerintah setempat dalam mengelola APBD nya.

Baca juga:  Breaking News: Selasa, 6 September 2022 Ada Demo Besar-besaran Buruh di 33 Provinsi Menolak Kenaikan Harga BBM

“Anggaran hingga 3 Miliar hanya untuk bangunan tanpa aktivitas yang diharapkan?. Lalu pertanyaan mendasarnya, apa tujuannya hanya sekedar untuk menghamburkan anggaran saja?. Lalu bagaimana pertanggungjawaban soal kajian serta analisa sebelum pasar tersebut dibangun? kalau memang pejabatnya lupa, saya mengingatkan kembali, itu uang rakyat, dan bertanggungjawablah kepada rakyat”, ucap Rohmat, Rabu 08/03/2023.

Rohmat menegaskan, harusnya pihak PD.Pasar Tohaga selaku BUMD yang diamanatkan mengelola Pasar Rakyat tersebut, dapat lebih peka dan terus berupaya melakukan langkah maupun program nyata yang menarik, agar para pedagang bisa kembali menempati kios – kiosnya, dengan menghadirkan inovasi serta program kerja yang inovatif, yang dapat mengundang minat para pengunjung pasar.

Baca juga:  Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit Terhadap Pasien Menurut Ketua PWRI Bogor Raya

“Harusnya Dirut PD.Pasar Tohaga dapat mengimbau kepada jajarannya, untuk lebih memikirkan berbagai upaya untuk menghidupkan kembali aktivitas pedagang dan pembeli. Program menggratiskan biaya sewa kios sudah baik, meskipun tetap tidak dapat menjadi solusi menghidupkan kegiatan jual – beli, dan harusnya management Pasar Tohaga memaksimalkan tim kreatif untuk dapat menghadirkan inovasi – inovasi hingga program terbaiknya sebagai wujud upaya pertanggungjawaban penggunaan uang negara”, tegasnya.

Adanya aktivitas di satu (1) kios dengan menambahkan auning sebagai pendukung usaha bengkel mobil yang dijalani salah satu penyewa kios Pasar Rakyat Babakan Madang, turut menjadi sorotan Ketua PWRI Bogor Raya yang mengatakan, akan segera mengirimkan surat kepada Komisi II, untuk mengajukan audiensi bersama dengan PD.Pasar Tohaga terkait kondisi pasar tersebut.

“Dalam waktu dekat, kami Organisasi Wartawan PWRI Bogor Raya akan menindaklanjuti hasil investigasi tim dilapangan, dengan segera melayangkan surat audiensi ke Komisi II DPRD untuk dapat turut menghadirkan Dirut ataupun jajaran PD.Pasar Tohaga dalam audiensi nantinya”, ungkap Rohmat.

Baca juga:  Sambut Baik Penghapusan UU ITE, Ketua PWRI Bogor Raya : Itu Adalah Kabar Baik Bagi Iklim Demokrasi Indonesia

Selain adanya aktivitas bengkel mobil di satu – satunya kios yang buka, pemandangan miris juga tampak di pagar halaman pasar. Diduga prihal tidak adanya aktivitas, membuat beberapa warga tidak enggan menjadikan pagar pasar sebagai tempat menjemur pakaian.

“Sudah sejak Covid pak, Tahun 2021 seingat saya Pasar Rakyat ini sudah ngga ada yang buka kiosnya. Iya kebetulan panas, dan pas pager pasar posisi panasnya ya numpang jemur disitu pak”, cetus salah satu warga yang didapati sedang mengambil pakaian yang sedang terjemur.

Dok : Tim PWRI Bogor Raya

Hingga berita ini ditayangkan, pihak PWRI Bogor Raya masih mencoba meminta tanggapan dari pihak PD.Pasar Tohaga, guna menghadirkan keberimbangan informasi.(Arifin)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait