STOCKHOLM | detikNews – Menteri Pertahanan Swedia, Pål Jonsson, mengumumkan bahwa Swedia sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk memberikan kesempatan kepada para pilot Ukraina untuk mencoba pesawat tempur JAS 39 Gripen. Sebelumnya, Swedia menolak mengirimkan pesawat tempur tersebut ke Ukraina karena alasan kebutuhan pertahanan internal negara mereka, Jum’at (26/5/2023).
Namun, Menteri Pertahanan Pål Jonsson mengungkapkan bahwa Swedia sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina dengan sikap yang positif. Ia menyatakan bahwa kesempatan yang diberikan dapat berupa penerbangan uji coba, penggunaan simulator, dan mempelajari sistem darat yang meliputi sistem Gripen. Pernyataan ini disampaikan Jonsson dalam wawancara dengan penyiar televisi Swedia TV4 pada hari Kamis.
Ukraina telah lama meminta bantuan pesawat tempur Barat dalam melawan invasi Rusia yang sudah berlangsung selama dua tahun. Awalnya enggan, Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya baru-baru ini setuju untuk memberikan pelatihan kepada pilot Ukraina untuk mengoperasikan pesawat F-16, meskipun belum ada komitmen untuk menyerahkan pesawat tersebut.
Ukraina juga menunjukkan minat terhadap pesawat Gripen dan pesawat Barat lainnya. Gripen adalah pesawat bermesin tunggal yang dirancang untuk lepas landas dan mendarat dari pangkalan terpisah atau bahkan jalan raya, yang dianggap cocok untuk angkatan udara Ukraina. Saat ini, Ukraina masih menggunakan pesawat tempur era Uni Soviet.
Menteri Pertahanan Pål Jonsson menekankan bahwa Swedia tidak memiliki rencana segera untuk mentransfer pesawat Gripen ke Ukraina. Namun, mereka membuka kemungkinan untuk mengizinkan Ukraina melakukan uji coba terhadap pesawat Gripen. Jonsson menyatakan bahwa tindakan ini sejalan dengan negara-negara lain yang memberikan pelatihan F-16 dan Tornado kepada negara lain.
Di Denmark, Perdana Menteri Mette Frederiksen juga mengumumkan bahwa pemerintah sedang bekerja sama dengan sekutu NATO untuk merancang rencana pelatihan F-16 bagi pilot Ukraina.
.){kind=link}