website statistics
21.4 C
Indonesia
Fri, 19 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

21.4 C
Indonesia
Friday, 19 April 2024 | 5:48:43 WIB

Upaya Deteksi Dini Dampak Rokok: Siswa Mts Yasmine Jalani Skrining Kadar CO

Depok | detikNews – Sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) Yasmine di Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas (Panmas) mengikuti skrining untuk mengukur kadar Carbon Monoksida (CO) yang dilaksanakan oleh petugas Puskesmas Mampang. Kegiatan ini merupakan bagian dari Usaha Berhenti Merokok (UBM) dan bertujuan untuk mendeteksi dini dampak rokok.

“Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah dengan pemeriksaan kadar CO pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat se-Kelurahan Mampang dilakukan dalam rangkaian kegiatan ini. Kami akan mengunjungi lima sekolah dan menargetkan 1.500 siswa menjalani skrining,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Mampang, Winarni Naweng Triwulandari, setelah melakukan skrining dan penyuluhan di Mts Yasmine, Mampang, pada Senin (15/05/23).

Baca juga:  Gelar POP UP, UPER Siapkan Media Transisi Untuk Beradaptasinya Maba

Untuk melaksanakan skrining, Puskesmas Mampang dibantu oleh empat petugas kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, petugas promosi kesehatan, dan mahasiswa Ko Asisten. Mereka menggunakan alat Smokerlyzer/CO Analyzer/CO Detector untuk memeriksa kadar CO dalam pernafasan manusia, dengan satuan part per million (ppm).

“Pemeriksaan CO dilakukan melalui tiupan nafas secara non-invasif untuk membantu penilaian dan kontrol dampak asap pada perokok aktif ataupun pasif,” terang Naweng.

Baca juga:  Peresmian Pembangunan Masjid Jami Al Ubudiyah di Depok: Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono Letakkan Batu Pertama

Prosedur pemeriksaan menggunakan alat smokerlyzer meliputi siswa menahan napas selama sekitar 15 detik, menghembuskan napas melalui mulut perlahan-lahan pada alat, dan terus menghembuskan hingga napas habis selama sekitar 15 detik. Dalam beberapa detik, alat ukur akan menunjukkan kadar CO udara ekspirasi.

“Hasil pemeriksaan dikategorikan ke dalam tiga zona. Zona hijau menunjukkan nilai CO 01-06 ppm, yang berarti kurang dari 1 persen CO di dalam darah. Zona oranye dengan nilai 07-10 ppm mengindikasikan perokok ringan, perokok pasif, atau nonperokok yang terpapar asap lingkungan yang buruk,” paparnya.

Baca juga:  Wakil Wali Kota Tangerang Mendukung Pendidikan Pemulasaraan Jenazah untuk Masyarakat Kota Tangerang

“Zona merah dengan nilai 11-30 ppm menandakan perokok aktif dengan tingkat CO yang sangat tinggi dalam darah. Siswa yang memiliki kadar CO di atas normal akan mendapatkan pendampingan dari Puskesmas dan bekerja sama dengan orang tua,” tutupnya.

Dengan melakukan skrining ini, diharapkan siswa-siswa dapat lebih memahami dampak buruk yang ditimbulkan oleh merokok dan meningkatkan kesadaran untuk berhenti merokok. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong pendidikan tentang kesehatan dan kesadaran hidup sehat di kalangan siswa. (Edh)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait