website statistics
22.4 C
Indonesia
Mon, 27 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

22.4 C
Indonesia
Monday, 27 May 2024 | 5:50:29 WIB

Menjelajahi Anhidrosis: Penyebab, Gejala, dan Strategi Mengatasi

Depok | detikNews – Anhidrosis adalah suatu kondisi di mana kelenjar keringat tidak berfungsi dengan baik, mencegah tubuh menjadi dingin, Suhu tubuh yang berlebihan bisa berbahaya bahkan mengancam nyawa jika tidak segera diatasi.Untuk lebih memahaminya, mari kita telusuri apa itu anhidrosis, penyebabnya, gejalanya, dan cara mengatasinya.

Anhidrosis adalah kondisi dimana tubuh tidak mampu memproduksi keringat pada satu atau lebih area tubuh.

Berkeringat sangat penting untuk mengatur suhu tubuh. Ketika anhidrosis terjadi, suhu tubuh tetap tinggi, menimbulkan risiko yang signifikan, dan bahkan menyebabkan kematian.

Anhidrosis dapat disebabkan oleh kelenjar keringat yang tidak berfungsi.

Sementara beberapa orang terlahir dengan kondisi ini, ada penyebab umum anhidrosis, seperti:

  1. Kerusakan kulit: Cedera atau luka bakar dapat merusak fungsi kelenjar keringat, mengakibatkan anhidrosis.
  2. Kerusakan saraf: Kondisi seperti diabetes, penyakit autoimun tertentu, atau cedera saraf dapat mengganggu sinyal antara kelenjar keringat dan otak, yang menyebabkan anhidrosis.
  3. Faktor genetik: Dalam beberapa kasus, anhidrosis dapat diwariskan karena kelainan genetik yang mempengaruhi fungsi kelenjar keringat.
  4. Obat-obatan: Obat-obatan tertentu, termasuk antihistamin, antidepresan, dan antiepilepsi, dapat mengganggu aktivitas kelenjar keringat, menyebabkan anhidrosis.
Baca juga:  RSUD KiSA Kota Depok Rayakan HUT ke-15 dengan Komitmen Tinggi dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Bermutu

Anhidrosis dapat mempengaruhi seluruh tubuh atau bagian tubuh tertentu.

Gejala umum anhidrosis meliputi:

  1. Kulit kering: Area atau area yang terkena akan kekurangan produksi keringat, mengakibatkan kekeringan.
  2. Kompensasi berlebihan: Menanggapi anhidrosis di area tertentu, keringat berlebih dapat terjadi di bagian tubuh lain saat tubuh mencoba mengatur suhunya.
  3. Kelelahan fisik: Jika anhidrosis memengaruhi seluruh tubuh, individu berisiko lebih tinggi mengalami kelelahan fisik dan kepanasan.
Baca juga:  Memanfaatkan BPJS Kesehatan: Ningsih Merasa Puas dengan Layanan Unggulan di Rumah Sakit

Jika tidak diobati, anhidrosis dapat menyebabkan kram panas, kelelahan karena panas, atau bahkan serangan panas, yang dapat mengancam jiwa.

Jika anhidrosis disebabkan oleh pengobatan, seringkali dapat membaik dengan menghentikan atau beralih ke obat alternatif. Namun, jika kondisi tersebut disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, perawatan dan intervensi khusus yang berfokus pada penanganan akar penyebab diperlukan.

Baca juga:  Terong: Keajaiban untuk Kesehatan Jantung dan Manfaat Luar Biasa Bagi Kesehatan

Selain itu, ada tindakan pencegahan dan strategi penanggulangan untuk mengelola anhidrosis, seperti:

  1. Menghindari pemicu: Identifikasi dan hindari situasi yang dapat menyebabkan keringat berlebih.
  2. Teknik pendinginan: Menggunakan kipas angin, AC, atau kompres dingin untuk menurunkan suhu tubuh.
  3. Hidrasi: Mempertahankan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  4. Pemeriksaan rutin: Mengunjungi profesional kesehatan secara teratur untuk memantau kondisi dan menerima panduan yang sesuai.

Memahami anhidrosis sangat penting karena dapat menimbulkan risiko serius jika tidak ditangani.

Selain mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, penting untuk segera mencari bantuan medis ketika terjadi ketidakmampuan tiba-tiba untuk berkeringat atau peningkatan suhu tubuh yang ekstrem. (In)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait