website statistics
22.4 C
Indonesia
Sun, 5 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

22.4 C
Indonesia
Sunday, 5 May 2024 | 5:29:23 WIB

KBRI Phnom Penh Mendorong Keimigrasian Kamboja untuk Mempercepat Pemulangan 11 WNI yang Terjebak sebagai Scammer

Jakarta | detikNews – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh sedang memperjuangkan agar pihak Keimigrasian Kamboja dapat mempercepat pemulangan segera bagi 11 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih menunggu di kantor polisi setempat. WNI tersebut menjadi korban penipuan dan dipaksa terlibat dalam kegiatan penipuan daring (online scam).

“Dalam upaya memastikan pemulangan para WNI sesuai dengan hukum yang berlaku di Kamboja, Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Phnom Penh akan terus mendorong proses keimigrasian Kamboja,” ungkap Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, melalui pernyataan tertulis pada hari Selasa (13/6/2023).

Baca juga:  Kritisi Panitia Pemilihan Ketua LPM 2022-2027, Andi Widian/Bendil : Panitia Jangan Keluar Jalur Dari Perwal No 13 Th 2021

Sebelumnya, KBRI Phnom Penh telah mendapatkan informasi bahwa Kamboja berencana untuk mendepotasikan 11 WNI tersebut ke Indonesia. Proses deportasi ini akan mengakibatkan pengusiran mereka karena 11 WNI tersebut terlibat dalam pekerjaan ilegal sebagai pelaku penipuan daring. Namun, Judha menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian setempat.

“Kita akan menunggu hasil penyelidikan dari Kepolisian Bavet untuk menentukan apakah mereka dianggap sebagai korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau tidak,” ujar Judha kepada detikcom.

Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan, dijelaskan bahwa kepolisian Bavet telah menjemput 11 WNI tersebut dari tempat kerja mereka pada tanggal 7 Juni 2023. Saat ini, mereka berada di markas Kepolisian Provinsi Svay Rieng.

Baca juga:  Puluhan WNA Ilegal Terjaring dalam Razia Setelah Terjadi Kekerasan Brutal terhadap 2 Nenek

“KBRI Phnom Penh dan Kementerian Luar Negeri terus menjaga komunikasi dengan para WNI tersebut. Komunikasi terakhir dilakukan pada tanggal 12 Juni 2023 dan dipastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat, aman, dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” sambung Judha.

Terkait kebutuhan dasar mereka selama berada di kantor polisi, salah satu dari 11 WNI bernama Steven telah memberikan informasi kepada detikcom bahwa para WNI tersebut mencukupi kebutuhan dasar mereka sendiri, termasuk makanan, dengan menggunakan dana pribadi. Namun, mereka semakin kekurangan uang, terutama karena mereka belum menerima gaji penuh dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Baca juga:  Prestasi Luar Biasa Timnas RI: Jokowi Memberikan Apresiasi saat Mengalahkan Thailand di SEA Games 2023

Saat ini, KBRI telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memindahkan 11 WNI tersebut ke ibu kota, Phnom Penh. Di sana, mereka akan menjalani proses pemeriksaan keimigrasian oleh otoritas setempat.

“KBRI telah berkoordinasi dengan kepolisian Bavet dan mendapatkan informasi bahwa 11 WNI tersebut akan segera dipindahkan ke Phnom Penh, di mana mereka akan menjalani proses pemeriksaan keimigrasian oleh otoritas setempat,” jelas Judha.(Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait