Jakarta | detikNews – Anggota Komisi C Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Eneng Malianasari, tidak setuju dengan usulan kenaikan tarif TransJakarta menjadi Rp 5.000 pada jam sibuk. Menurutnya, kenaikan tarif tersebut tidak tepat dilakukan pada saat ini, karena perlu ada perbaikan kualitas pelayanan TransJakarta terlebih dahulu.
Eneng Malianasari menilai bahwa TransJakarta masih perlu memperbaiki kualitas pelayanannya, baik dari segi kualitas bus, rute, dan headway. Dia juga mempertanyakan adanya survei kenaikan tarif TransJakarta, dan menanyakan tentang survei kepuasan pelanggan TransJakarta.
“Jika ada survei kenaikan tarif, apakah ada survei kepuasan pelanggan? Survei dilakukan kapan? Metodenya bagaimana? Pelanggan di jam sibuk itu adalah mereka yang rela berdesak-desakan mengejar waktu masuk dan pulang kerja,” kata Eneng Malianasari kepada wartawan pada Selasa (10/4/2023).
Sebelumnya, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan kenaikan tarif bus TransJakarta menjadi Rp 4.000 dan Rp 5.000 pada jam sibuk. TransJakarta kemudian meminta pendapat pelanggan dengan cara membagikan survei kepada para pelanggan.
TransJakarta mengunggah QR Code untuk dipindai yang akan terhubung ke laman survei daring TransJakarta. Aspirasi penumpang terkait kenaikan tarif akan diterima hingga Kamis (14/4).
Namun, Eneng Malianasari tetap tidak setuju dengan usulan kenaikan tarif tersebut dan menegaskan bahwa masih perlu ada perbaikan kualitas pelayanan TransJakarta terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menaikkan tarif.(Rz)
