website statistics
26.4 C
Indonesia
Fri, 26 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.4 C
Indonesia
Friday, 26 April 2024 | 10:58:24 WIB

Pentingnya Menghindari Makanan Cepat Saji untuk Menjaga Kualitas Tidur: Perspektif Ahli Diet

Depok | detikNews – Mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food sebelum tidur ternyata dapat berdampak buruk pada kualitas tidur seseorang. Ahli diet telah mengungkapkan fakta menarik terkait hal ini, yang sebaiknya menjadi perhatian kita.

Makanan cepat saji memang menjadi pilihan praktis bagi banyak orang karena rasanya yang enak dan mudah didapatkan. Namun, terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food juga memiliki konsekuensi negatif terhadap kesehatan kita.

Salah satu masalah yang sering muncul adalah kandungan lemak jenuh yang tinggi pada makanan cepat saji. Lemak jenuh ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas. Selain itu, tingginya kandungan lemak jenuh pada makanan cepat saji juga dapat mengganggu kualitas tidur seseorang, terutama jika makanan tersebut dikonsumsi dekat dengan jam tidur. Akibatnya, tidur kita menjadi tidak nyenyak.

Baca juga:  Memulai Hari dengan Sehat: 4 Pilihan Menu Sarapan yang Menyehatkan

Selain itu, makanan cepat saji yang dikonsumsi dalam jumlah besar sebelum tidur sulit dicerna oleh lambung. Hal ini dapat menyebabkan gangguan seperti mulas dan meningkatkan risiko refluks asam. Carrie Gabriel, seorang ahli diet, menjelaskan bahwa orang-orang yang menderita gangguan refluks asam kronis, yang dikenal sebagai GERD, biasanya juga memiliki masalah dengan tidur mereka.

Oleh karena itu, Gabriel sangat menyarankan untuk menghindari mengonsumsi makanan cepat saji di malam hari. Proses pengolahan berlebihan pada makanan cepat saji tentu tidak akan berkontribusi pada tidur yang nyenyak. Contoh makanan cepat saji yang sebaiknya dihindari di malam hari adalah pizza yang tinggi lemak dan natrium, serta makanan sejenis gorengan.

Baca juga:  Pemkot Tangerang Inisiasi Imunisasi Rotavirus untuk Cegah Diare pada Bayi

Studi kecil yang diterbitkan di Journal of Clinical Sleep Medicine pada Januari 2016 menemukan bahwa 26 orang dewasa dengan berat badan normal, yang biasanya tidur antara 7-9 jam per malam, mengonsumsi lemak jenuh sepanjang hari. Dalam studi tersebut, waktu tidur peserta cenderung lebih pendek.

Selain itu, Bonnie Taub-Dix juga menyatakan bahwa mengonsumsi makanan olahan dan makanan asin dapat menyebabkan terbangun di malam hari untuk minum. Makanan cepat saji juga seringkali mengandung kadar gula yang tinggi, yang dapat mengganggu kadar gula darah kita dan meningkatkan risiko diabetes.

Gabriel juga memberikan saran tentang jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat kita merasa lapar sebelum tidur. Ia menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks atau protein, seperti roti gandum dan pisang. Makanan-makanan ini memberikan nutrisi yang lebih baik untuk tubuh dan membantu menjaga tidur yang nyenyak.

Baca juga:  Direktur RSUD KiSA Berkomitmen pada Pelayanan Prima Tanpa Calo Nomor Antrian Pasien

Dalam kesimpulan, mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food sebelum tidur dapat berdampak buruk pada kualitas tidur kita. Kandungan lemak jenuh yang tinggi, sulit dicerna oleh lambung, dan kandungan gula yang tinggi dapat mengganggu tidur yang nyenyak. Sebagai gantinya, sebaiknya kita memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks atau protein untuk mengatasi rasa lapar sebelum tidur. Dengan menjaga pola makan yang sehat dan memperhatikan asupan makanan kita, kita dapat memperbaiki kualitas tidur kita dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. (In)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait