website statistics
30.4 C
Indonesia
Fri, 26 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

30.4 C
Indonesia
Friday, 26 April 2024 | 12:05:45 WIB

Tiga Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro UPER, Ciptakan Alat Pemasok dan Pemurni Air Internet of Things (IoT), Antisipasi Musim Kering

Jakarta | detikNews – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga, agar lebih bijak dalam menggunakan air bersih untuk mewaspadai kekeringan dipuncak musim kemarau, dan dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga melalui PAM Jaya, Pemerintah akan menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan mobil-mobil tangki air, sebagai upaya dini yang dilakukan dalam melayani kebutuhan warganya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, bahwa puncak musim kemarau di Tahun 2022 ini akan terjadi mulai Juli hingga September kedepan. Terhitung 1 hingga 7 Mei 2022 lalu, gelombang panas juga tercatat mencapai angka tertinggi di kisaran suhu 33 hingga 36,1 derajat celcius. Kondisi ini diprediksi akan memperparah kekeringan di musim kemarau mendatang.

Dalam rangka membantu warga didaerah rawan kekeringan dalam mendapatkan akses air bersih, tiga mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Pertamina (UPER), membuat alat pemasok sekaligus permurni air dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT). Ketiga mahasiswa tersebut yakni : Muhammad Rozan Miqdad, Nadiya Mayuda Putri, dan Fadhlan Adha.

Gagasan ini berhasil menghantarkan ketiga mahasiswa meraih Juara 3 dan gelar ‘Honorable Mention’ pada kompetisi bergengsi internasional bertajuk ‘NXPlorers’. Ajang ini diinisiasi oleh perusahaan Migas Multinasional, Shell.

Rozan, salah satu anggota tim mengatakan, daerah yang dipilih adalah kawasan Kampung Baru Kubur, Jakarta Utara. Kawasan ini sering mengalami kelangkaan air bersih karena lokasinya yang jauh dari sumber air bersih.

“Sumber air terdekat yang kami pilih untuk dialirkan ke wilayah ini adalah Kali Krukut. Namun, kondisinya kurang layak untuk dikonsumsi karena tercemar dengan berbagai zat. Sehingga, sebelum dialirkan kami perlu untuk memurnikan airnya dengan metode ‘Reverse Osmosis’ yang menggunakan Water Treatment Plant (WTP)”, ungkap Rozan, Senin 30/05/2022.

Reverse Osmosis (RO) merupakan teknologi pemurnian air dengan menggunakan lapisan penyaring berteknologi tinggi untuk menghilangkan ion, molekul, dan partikel besar dari air. Proses penyaringan ini menghasilkan air yang tidak hanya aman untuk penggunaan mandi, cuci, kakus (MCK) sehari-hari, tetapi juga aman untuk dikonsumsi secara langsung.

Nadiya menambahkan, dalam upaya membantu masyarakat pula untuk menyuplai kebutuhan listrik, timnya membuat inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) jenis Bifacial. Penggunaan Panel Surya Bifacial ini, diharapkan dapat menghasilkan energi yang lebih besar daripada penggunaan Panel Surya Biasa.

“Bedanya dengan Panel Surya Biasa, Panel Surya jenis ini dapat menghasilkan daya dari kedua sisinya. Satu sisi menerima cahaya dari matahari, sisi satunya menerima cahaya dari permukaan yang dapat memantulkan cahaya matahari. Untuk mengoptimalkan kinerjanya, PLTS bifacial ini juga terintegrasi dengan Solar Tracking”, tutup Nadiya.

Diketahui, selain jauh dari sumber air bersih, wilayah Kampung Baru Kubur yang padat penduduk ini, juga sering mengalami kebocoran pipa penyalur air bersih akibat ativitas warga. Sehingga, pasokan air yang jumlahnya sudah sedikit, dan menjadi terkontaminasi. Untuk mengatasi hal tersebut, Fadhlan, anggota tim lain mengatakan, tim memasangkan sistem berteknologi Internet of Things (IoT), pada pipa yang digunakan untuk menyalurkan air ke rumah-rumah warga.

“Sistem ini memakai ‘Mikrokontroler’ dengan sensor-sensor yang menggunakan prinsip IoT. Sensor tersebut dapat memberikan informasi jumlah debit air yang sedang mengalir secara real-time. Sehingga, jika ada kebocoran pipa bisa langsung diatasi”, jelas Fadhlan.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, pada Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2022, di Jakarta, Rabu (25/5/2022), mengatakan, perbaikan sanitasi tidak hanya berpotensi memperbaiki taraf hidup masyarakat. Perbaikan sanitasi, dan air bersih juga dapat menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh kembang pada Balita, karena tersedianya akses air minum aman dan sanitasi layak juga sesuai dengan tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6.

Bagi siswa-siswi yang ingin mempelajari ilmu rekayasa energi listrik, dan ingin menjadi ahli elektronika, dapat bergabung di Program Studi Teknik Elektro Universitas Pertamina (UPER). Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) dan Ujian Masuk Online periode Mei – Juni untuk Tahun Akademik 2022-2023.

Universitas Pertamina juga menyediakan beasiswa dengan nilai total mencapai 23 Milyar Rupiah. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id.(Arifin)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait