Depok | detikNews – Dimas Putra Calon Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Nomor urut 1 usungan organisasi kepemudaan Karang Taruna dengan tegas menyatakan mundur dari pencalonan dirinya sebagai Calon Ketua LPM Kelurahan Mampang yang akan dilaksanakan pada 27 November 2022 mendatang.
Dimas mengaku, bahwa alasannya mundur dalam ajang kontestasi pemilihan Ketua LPM Kelurahan Mampang tersebut, dikarenakan karena dirinya menilai pihak kepanitiaan pemilihan Ketua LPM tersebut diduga sudah tidak lagi menjalankan tupoksinya selaku penyelenggara acara tersebut.
“Pada Perwal No 13 tahun 2021 menyatakan, bahwa kepanitiaan Pemilihan Ketua LPM memang diperbolehkan mengatur tentang penjaringan para Bacalon Ketua LPM. Namun, tidak membenarkan kepanitiaan melakukan penjaringan para pemilih. Disini saya melihat adanya dugaan permainan pengaturan para calon pemilih yang diduga pula dilakukan oleh pihak panitia”, ucap Dimas, Senin 10/10/2022.
“Terlebih lagi, saat pendaftaran dan pengundian nomor urut Calon Ketua LPM, tidak dilengkapi dengan Tata Tertib (Tatib) yang mana idealnya, diberikan setelah pendaftaran dilakukan, dan sebelum pengundian nomor urut Paslon”, ungkapnya.
Dimas mengaku, sangat menyayangkan atas tidak fair nya sistem Pemilihan Kontestasi Calon Ketua LPM yang diduga telah dilakukan pihak panitia. Pasalnya, ajang kontestasi kualitas para Putera Daerah telah dikotori oleh intrik-intrik yang dinilai menjegal kemajuan para generasi penerus masa depan Kelurahan Mampang.
“Idealnya, kualitas dan kuantitas yang dimiliki oleh para pemuda/pemudi bisa dijadikan pelengkap berjalannya regulasi penyelenggaraan pembangunan wilayah tingkat daerah. Karena sejarah telah membuktikan bahwa keterlibatan para pemuda/pemudi dalam upaya berdirinya negeri ini telah mampu menghantarkan kemerdekaan demokrasi yang sesungguhnya”, sambung Dimas.
“Keadaan ini benar-benar miris dan sangat di sayangkan. Disaat kami para generasi muda yang berkeinginan membangun seluruh aspek ditempat tinggal kami, harus terjegal hanya karena dipaksakannya segala bentuk prilaku yang terkesan sangat-sangat amatir, dengan menabrak segala bentuk aturan perundang-undangan yang diberlakukan pemerintah”, tambahnya.
Tokoh Pemuda yang dikenal sangat kritis ini berharap, bahwa kejadian-kejadian tersebut tidak lagi akan menjadi pil pahit bagi generasi penerusnya nanti, dan dirinya juga berharap, agar para pemangku wilayah tertinggi ditingkat Kelurahan, bisa segera menetralisir keadaan dengan turun langsung memberikan ketegasan bagi para pelanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan Undang-undang menuju masa depan Kelurahan Mampang yang lebih baik.
“Kelurahan Mampang tidak kurang dari para generasi masa depan yang cerdas, yang mampu menjadi manfaat bagi masyarakatnya. Namun sayangnya, mimpi kami tentang kemajuan wilayah, dan kesejahteraan masyarakat yang merata, harus kandas ditengah arogansi kepentingan-kepentingan pribadi dan golongan, yang hanya bisa ditonton oleh para pemangku kebijakan wilayah”, imbuhnya.
“Kami sangat berharap adanya perhatian khusus pada setiap ajang kontestasi pemilihan para pemimpin stakeholder pemerintahan dari Walikota Depok, agar mimpi-mimpi tentang perubahan ke arah yang lebih baik dari para generasi masa depan Kota Depok, tidak lagi hanya dijadikan tontonan atas hilangnya rasa nasionalisme dari para putera-puteri terbaik di Kota Depok”, pungkas Dimas.(Arifin)
