website statistics
22.4 C
Indonesia
Sun, 5 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

22.4 C
Indonesia
Sunday, 5 May 2024 | 6:23:12 WIB

Rusia Menembak Jatuh Roket Pertama yang Dipasok AS untuk Ukraina

Bakhmut | detikNews – Untuk pertama kalinya, Rusia telah menembak jatuh roket jarak jauh yang dipasok oleh AS ke Ukraina. Kiev melihat senjata seperti itu sangat penting dalam mengantisipasi serangan balik terhadap invasi Moskow yang sedang berlangsung di wilayahnya, Kamis (30/03/2023).

Menurut AFP pada Rabu (29/3/2023), pengumuman itu disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia setelah Ukraina mengungkapkan telah menerima pasokan tank Leopard dan Challenger modern dari Jerman dan Inggris. Tank-tank itu dikatakan digunakan untuk memukul mundur pasukan Moskow di timur dan selatan negara itu.

Baca juga:  Presiden Mozambik Sambut Kedatangan Jokowi dengan Tarian Kolosal

“Pasukan pertahanan udara menembak jatuh … peluru kendali GLSDB,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, mengacu pada bom berdiameter kecil yang diluncurkan dari darat yang diproduksi oleh Boeing dan Saab Group.

Pertempuran baru-baru ini antara Kiev dan Moskow berpusat di sekitar kota Bakhmut, dengan Ukraina mengklaim pasukannya menguasai pusat kota utama wilayah Donetsk untuk melemahkan pasukan Rusia sebelum dengan mudah mendorong mereka kembali.

Perangkat tersebut memiliki jangkauan hingga 150 kilometer, yang dapat mengancam posisi dan depot pasokan Rusia jauh di belakang garis depan.

Baca juga:  Menuju KTT ASEAN, Bina Marga DKI Fokus Pulihkan Jalan Rusak dalam 90 Hari

Bulan lalu, Pentagon mengumumkan telah memasok artileri ke Ukraina sebagai bagian dari paket senjata senilai $2,2 miliar.

Pasokan artileri dikatakan memberi Ukraina kemampuan jarak jauh.

“Itu memberi mereka kemampuan jarak jauh… yang akan memungkinkan mereka melakukan operasi pertahanan dan merebut kembali wilayah kedaulatan mereka,” kata juru bicara Pentagon Pat Ryder saat itu.

Ukraina telah meminta AS untuk amunisi yang dapat menjangkau lebih jauh dari roket HIMARS, yang memiliki jangkauan 80 kilometer. Negara-negara Barat berhati-hati dalam memasok senjata semacam itu karena takut Kiev akan menggunakannya untuk menyerang wilayah Rusia.

Baca juga:  Kerahkan Nuklir Taktis, Putin Mudah Ditebak, Protes Ukraina Tidak Terelakkan!

HIMARS memainkan peran penting dalam merebut kembali Kherson dari pasukan Rusia tahun lalu. Namun, GLSDB berpotensi memberi Kiev kemampuan untuk menyerang target di manapun di wilayah Ukraina yang dipegang oleh pasukan Moskow.

Serangan semacam itu dapat mengancam rantai pasokan penting, gudang senjata, dan pangkalan udara Rusia.

Kremlin secara konsisten menyatakan bahwa pasokan senjata Barat ke Ukraina tidak akan mempengaruhi medan perang dan hanya akan memperpanjang konflik dan penderitaan rakyat Ukraina. (Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait