website statistics
24.4 C
Indonesia
Thu, 2 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Thursday, 2 May 2024 | 11:04:24 WIB

Marak Badut Mampang Di Jalan Akhirnya Dinsos Himbau Warga Jangan Beri Uang

Baubau | detikNews.co.id – Maraknya Pekerjaan Badut Mampang di Jalan akhirnya Dinas Sosial Kota Baubau Menghimbau Warga Tidak Boleh Kasih Uang Kepada Anak Sebagai Badut Mampang lagi.

Kepala Dinas Sosial melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Makmun S.Pd menjelaskan, untuk pihaknya menghimbau warga untuk tidak memberi uang pada badut mampang.

“Berdasarkan wawasan saya, untuk mengatasi badut seperti ini perlu kerjasama dengan masyarakat. Kalau masyarakat tidak beri uang, maka cepat atau lambat mereka berhenti juga. Di Kendari misalnya, kesadaran warganya tinggi untuk tidak memberi uang pada badut mampang, sehingga badutnya cepat juga diatasi”, beber Makmun pada saat dikonfirmasi via telp, Selasa (15/3/2022).

Baca juga:  Mengenal lebih dekat Sosok Sang 'Krisna' Pemegang Tongkat Komando, Polresta Kota Kupang yang Baru

Terkait rehabilitasi anak-anak yang pekerja sebagai badut mampang, menurutnya pihaknya terkendala pada payung hukum di Baubau yang belum ada. Payung hukum terkait pelarangan adanya pengemis dan adanya denda bagi mereka yang memberi pengemis.

“Mungkin, sudah lama dipikirkan masalah payung hukum ini. Namun, ada dua hal yang menjadi alasan belum adanya aturan. Pertama, adanya pengemis di Baubau belum mengkhawatirkan. Kedua, pergantian pejabat yang menginisiasi dan menangani aturan tersebut, sehingga aturan itu sampai hari ini belum ada”, ungkap Makmun.

Baca juga:  Pemulihan Hubungan Diplomatik Antara Arab Saudi dan Kanada: Langkah Positif Menuju Kesepahaman

Soal mobilisasi atau eksploitasi anak di balik Badut mampang ini, ungkapnya, pihaknya telah melakukan penyelidikan. Beberapa saksi pedagang yang ditemui menginformasi bahwa memang ada yang mempekerjakan anak-anak untuk menjadi boneka mampang. Mereka menggunakan sistem pembagian 50-50 dari hasil uang yang didapat.

“Kita sudah komunikasi juga sama anak-anaknya. Kita mencari tau sekolahnya di mana untuk meminta data keluarga. Kalau memang orang tua mereka telah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Maka diduga juga, anak-anak ini mencari uang tambahan untuk keluarga mereka,” pungkasnya.(Nanda.N)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait