website statistics
23.4 C
Indonesia
Sun, 5 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

23.4 C
Indonesia
Sunday, 5 May 2024 | 22:33:40 WIB

Dinkes Kota Depok Dorong Pembentukan 28 Kampung Peduli Tuberkulosis di 2023

Depok | detikNews – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok memperkuat upayanya dalam mengatasi permasalahan Tuberkulosis (TBC) di wilayah Kota Depok, dengan mendorong pembentukan Kampung Peduli Tuberkulosis (Kapitu) di 28 Kelurahan pada tahun 2023. Saat ini, tercatat sudah ada 35 Kapitu yang terbentuk di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati, pembentukan Kapitu di setiap Kelurahan menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kesadaran bersama, akan pentingnya menuntaskan permasalahan TBC di wilayah Kota Depok. Hal ini dilakukan melalui penguatan yang dapat mendorong terbentuknya Kapitu di wilayah lain yang belum memiliki.

“Kerena sudah ada menu wajib Kelurahan untuk pembentukan Kapitu, sehingga harapannya setiap Kelurahan dapat membentuknya, Dinkes nantinya akan memberikan pendampingan’, ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, Kamis 9/3/2023.

Baca juga:  Megawati Soekarnoputri Mendesak Pemerintah untuk Melakukan Reboisasi di Lokasi Pembangunan IKN di Kalimantan Timur

Mary menjelaskan, bahwa salah satu peran dari Satuan Tugas Kapitu adalah : menghilangkan stigma yang mungkin dirasakan oleh pasien TBC. Pasien mungkin merasa malu dan tidak mau diketahui keadaannya. Namun, TBC dapat dicegah, diobati, dan disembuhkan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan pengawasan dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan TBC tersebut.

“Kerena salah satu peran dari Satuan Tugas (Satgas) Kapitu itu adalah menghilangkan stigma, mungkin pasien merasa malu, tidak mau diketahui. Sebab, TBC itu bisa dicegah, bisa diobati dan bisa disembuhkan”, terangnya.

“Kerena Puskesmas sehari – harinya tidak dapat mengawasi sepenuhnya, sebab obat TBC ini adalah long term, enam bulan harus diminum setiap hari. Ketika kita memberikan obat itu apakah betul dikonsumsi atau tidak oleh si pasien, disinilah kita butuh mengatasi permasalahan Tuberkulosis (TBC) untuk memastikan”, jelasnya.

Baca juga:  Pemkot Medan Tambah 4 Loket Pelayanan Pembayaran Pajak

Kemudian, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok Umi Zakiati menjelaskan, bahwa Kapitu merupakan wadah atau forum komunikasi terpadu antara masyarakat dengan lintas program, dan sektor di wilayah Kelurahan dalam melakukan pencegahan, dan pengendalian TBC. Hal ini dilakukan melalui pelacakan serta pendampingan, pengobatan, sosialisasi, dan promosi, termasuk skrining Tuberkulosis.

“Yakni melalui pelacakan dan pendampingan pengobatan serta sosialisasi dan promosi, termasuk skrining Tuberkulosis”, ucapnya.

Baca juga:  Pabrik Cat di Jakut Terbakar Selama 5 Jam dan Belum Teratasi

Dalam mengatasi permasalahan TBC di Kota Depok, semua pihak harus berperan aktif. Komunitas, masyarakat, serta multisektor lainnya harus turut serta dalam penanggulangan TBC. Puskesmas sendiri tidak dapat mengawasi sepenuhnya pasien TBC yang harus mengonsumsi obat selama enam bulan setiap hari. Oleh karena itu, perlu adanya Pengawas Penelan Obat (PPO) untuk memastikan pasien TBC mengonsumsi obat secara teratur dan benar.

Diharapkan dengan upaya yang dilakukan oleh Dinkes Kota Depok dalam mendorong pembentukan Kapitu di setiap Kelurahan, kesadaran masyarakat akan pentingnya mengatasi permasalahan TBC dapat meningkat sehingga terwujud eliminasi TBC di wilayah Kota Depok pada tahun 2030.(Roni)

 

 

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait