website statistics
28.4 C
Indonesia
Thu, 2 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Thursday, 2 May 2024 | 11:36:57 WIB

Aksi Kontroversial di Swedia: Al-Qur’an Diinjak-injak, Rencana Pembakaran Dibatalkan

Stockholm | detikNews – Seorang pengungsi asal Irak yang kini tinggal di Swedia, Momika (37), telah menjadi pusat perhatian dan kontroversi setelah kembali memicu kemarahan umat Muslim sedunia dengan aksinya pada bulan Juni lalu, di mana ia berencana melakukan pembakaran Al-Qur’an di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm. Pada Kamis (20/7), Momika kembali beraksi dengan menginjak-injak Al-Qur’an di lokasi yang sama, tetapi ia tidak melanjutkan rencananya untuk membakar kitab suci agama Islam itu.

Laporan dari AFP dan Reuters menyebutkan bahwa Momika dan beberapa demonstran anti-Islam lainnya telah menendang dan menghancurkan beberapa buku yang mereka klaim sebagai Al-Qur’an selama aksi protes tersebut. Meskipun ada ancaman pembakaran Al-Qur’an, namun setelah berlangsung selama satu jam, mereka akhirnya meninggalkan lokasi tanpa melakukan tindakan tersebut.

Baca juga:  Tradisi Khas Indonesia: Malam Nuzulul Qur'an Dirayakan oleh KBRI Tunisia dengan Pesan Pembangunan Peradaban dari Dubes Zuhairi Misrawi

Rencana unjuk rasa dengan pembakaran Al-Qur’an ini sebelumnya telah diungkapkan oleh media-media lokal Swedia, yang melaporkan bahwa pihak Kepolisian Swedia telah memberikan izin untuk dilakukannya aksi protes di luar gedung Kedutaan Besar Irak pada tanggal 20 Juli.

Dalam permohonan izin yang diajukan oleh penyelenggara demo, disebutkan bahwa para pengunjuk rasa berencana untuk membakar Al-Qur’an dan bendera nasional Irak. Namun, pihak Kepolisian Swedia enggan memberikan komentar lebih lanjut tentang rencana para pengunjuk rasa, dan mereka menyatakan bahwa izin yang diberikan sesuai dengan undang-undang kebebasan berkumpul dan berbicara.

Baca juga:  Bus Umrah Terbakar di Arab Saudi, Puluhan Korban Jiwa Menjadi Korban Petaka Tragis!

Aksi Momika dan kelompok demonstran anti-Islam ini telah menciptakan gelombang kemarahan dan kecaman dari umat Muslim di seluruh dunia. Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam dihormati dengan sangat, dan tindakan yang menghina atau merusaknya dianggap sebagai penghinaan terhadap keyakinan dan nilai-nilai keagamaan.

Penting untuk diingat bahwa kebebasan berbicara dan berkumpul adalah hak yang dijamin dalam berbagai hukum dan peraturan, termasuk di Swedia. Namun, kebebasan tersebut harus dijalankan dengan tanggung jawab dan penghargaan terhadap sensitivitas dan keyakinan orang lain. Menghormati perbedaan agama dan kepercayaan adalah penting dalam menjaga kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat yang beragam.

Baca juga:  ACE Hardware Indonesia, Aksi Bersih Pantai Kota Kupang untuk Indonesia Bersih 2025

Semoga peristiwa ini dapat menjadi panggilan untuk lebih memahami dan menghormati nilai-nilai agama dan keyakinan orang lain, sehingga dunia dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan toleran tanpa mengorbankan hak kebebasan individu. (In)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait