website statistics
29.4 C
Indonesia
Tue, 7 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

29.4 C
Indonesia
Tuesday, 7 May 2024 | 15:57:46 WIB

Djoko Setijowarno : Program Insentif Motor Listrik Angkat Kekhawatiran Kecelakaan Lalu Lintas

Jakarta | detikNews – Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Masyarakat Daerah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), kembali mengomentari program insentif sepeda motor listrik. Menurutnya, program ini justru akan meningkatkan kecelakaan lalu lintas.

“Program ini akan membuat makin bertambahnya kendaraan pribadi yang berjejal di jalan. Sedangkan pihak yang akan diuntungkan dari program ini hanya kalangan produsen kendaraan listrik”, terangnya, Minggu, 28/5/2023.

Ia menilai, pesatnya perkembangan industri sepeda motor telah mengalihkan pengguna dari angkutan umum ke sepeda motor. Akibatnya, 80 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh sepeda motor karena kurangnya edukasi penggunaan sepeda motor yang baik. Selain itu, subsidi BBM menggerus anggaran negara atau anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Baca juga:  Brigjen Purnawirawan TNI Yus Dijerat Kejagung Kembali sebagai Tersangka Korupsi

Karena itu, dia menekankan pemerintah harus bisa mengurangi penggunaan sepeda motor secara berlebihan. Jika tidak, akibatnya akan lebih banyak terjadi kecelakaan lalu lintas dari situasi saat ini.

Dia juga membeberkan data kecelakaan lalu lintas berdasarkan jenis kendaraan dari Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas Polri). Djoko mengatakan sepeda motor memiliki tingkat kecelakaan tertinggi yakni mencapai 80,1 persen. Selanjutnya angkutan barang 7,7 persen, bus atau angkutan umum 6,2 persen, mobil penumpang 2,4 persen, kendaraan tidak bermotor 2,0 persen, dan kereta api 1,6 persen.

Baca juga:  Terowongan Angin Pertama dan Terbesar se-Asia Tenggara Kini Ada di Satlat Brimob: Fasilitas Terbaru untuk Pelatihan Terjun Payung dan Peningkatan Profesionalisme Anggota Polri

Karena itu, dia berharap pemerintah menerapkan kebijakan yang tidak berkontribusi pada kecelakaan lalu lintas terkait sepeda motor. Ia juga menyarankan agar pendistribusian sepeda motor listrik tidak dilakukan di perkotaan yang sudah padat.

Djoko menilai, pemberian insentif kendaraan listrik akan lebih tepat jika diberikan kepada perusahaan angkutan umum. Selain mendorong pengembangan industri kendaraan listrik, langkah ini menurutnya juga akan meningkatkan pelayanan angkutan umum dengan menawarkan pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan mengurangi kemacetan lalu lintas.

Ia pun merekomendasikan insentif sepeda motor listrik diprioritaskan untuk daerah terluar, tertinggal, terdepan, dan pedalaman (3TP) yang sebagian besar berada di luar Jawa. Di kawasan 3TP ini, jumlah sepeda motor umumnya masih sedikit. Selain itu, pasokan BBM masih langka dan terbatas sehingga mengakibatkan harga BBM semakin tinggi. Di sisi lain, listrik dapat diperoleh dengan biaya yang lebih murah dan dapat bersumber dari energi terbarukan.

Baca juga:  Kepadatan Lalu Lintas Akibat Pemudik, Tol Layang MBZ Arah Cikampek Ditutup Sementara Namun Kini Telah Dibuka Kembali

Lebih lanjut, dia menyarankan agar pemerintah pusat belajar dari Kabupaten Asmat di Papua Selatan yang mayoritas penduduknya sudah menggunakan kendaraan listrik sejak 2007. Sulitnya mendapatkan BBM membuat sebagian besar masyarakat menggunakan sepeda motor listrik. Padahal, menurut Djoko, ojek listrik sudah hadir di Asmat sebelum hadir di Jakarta.(Arf)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait