website statistics
23.4 C
Indonesia
Sun, 5 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

23.4 C
Indonesia
Sunday, 5 May 2024 | 23:05:24 WIB

Dorongan Para Guru Ngaji: Realisasi Cepat Usulan Insentif dari APBN

Jakarta | detikNews – Guru ngaji di Jakarta dengan penuh antusias menyambut usulan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang bertujuan untuk memasukkan insentif bagi para guru ngaji ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Para guru ngaji mendukung usulan tersebut dan berharap agar ini segera menjadi kenyataan, Kamis (20/7/2023).

Ustaz Muammar, Pimpinan Majelis Tak’lim Babussalam Al Qhodir Cililitan Jakarta Timur, menyatakan bahwa negara seharusnya lebih memperhatikan para guru ngaji, yang selama ini berada di garda terdepan dalam menjaga moral umat. Ia menekankan bahwa para guru ngaji dengan ikhlas menjalankan tugas mereka dan akan terus dengan ikhlas mengajarkan anak-anak didik. Namun, bantuan insentif dari anggaran negara, baik APBN maupun APBD, akan sangat membantu dan memberikan dukungan yang lebih baik.

Baca juga:  Soroti Pencegahan Polusi Udara, T. Farida Rachmayanti : Warga Harus Lebih Dipahamkan Tentang Larangan Membakar Sampah

Saat ini, para guru ngaji hanya menerima honor maksimal Rp 300 ribu, yang bersumber dari iuran santri. Sebagian besar dari mereka bahkan tidak mendapatkan insentif tambahan karena bekerja dengan ikhlas. Muammar menjelaskan bahwa iuran santri yang terbatas hanya mencukupi untuk operasional majelis taklim seperti pembayaran listrik, air, dan kebutuhan lainnya.

Baca juga:  Ancaman Andi Pangerang Membunuh Warga Muhammadiyah Menimbulkan Ketakutan dan Berakhir Kecemasan

Oleh karena itu, ia mendukung usulan PPP agar APBN memberikan insentif kepada para guru ngaji. Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan moral generasi muda, karena selain mengajarkan membaca Al-Quran, para guru ngaji juga mengajarkan nilai-nilai agama yang penting bagi perkembangan karakter bangsa.

Ustaz Burhanuddin M Nur, Pimpinan Majelis Taklim Hidayatul Mubtadiin, juga menyatakan pandangan serupa. Menurutnya, usulan insentif dari APBD adalah bentuk keberpihakan politik kepada umat Islam. Dia berharap agar usulan ini dapat direalisasikan dalam waktu yang cepat, sehingga para guru ngaji dapat merasa semakin termotivasi dan bersemangat.

Baca juga:  Warga Pejaten Mengeluhkan Banyaknya Pengguna Narkoba di Lingkungannya, Polisi Siap Tindak Lanjuti

Para guru ngaji berharap bahwa sebelum tahun depan, pemerintah akan mengambil kebijakan untuk memberikan insentif dari APBD, yang akan memberikan semangat yang lebih kuat kepada mereka dalam menjalankan tugas mulianya. Semoga dukungan untuk para guru ngaji ini menjadi nyata dan memberikan manfaat yang besar bagi pendidikan agama dan moral generasi muda.(Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait