website statistics
27.4 C
Indonesia
Tue, 7 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.4 C
Indonesia
Tuesday, 7 May 2024 | 10:01:08 WIB

Inovasi dan Upaya Terkini dalam Intervensi Kesehatan bagi Lansia di Indonesia

Depok | detikNews – Lansia, yang merupakan kelompok usia 60 tahun ke atas, memiliki peran penting dalam masyarakat. Mereka adalah saksi hidup dari berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam suatu negara. Namun, dengan meningkatnya harapan hidup dan pergeseran struktur penduduk, tantangan dalam pelayanan kesehatan bagi lansia semakin kompleks.

Jumlah lansia di Indonesia terus meningkat seiring dengan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan. Pada tahun 2016, jumlah lansia mencapai 22.630.882 jiwa, dan meningkat menjadi 31.320.066 jiwa pada tahun 2022. Proyeksi Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2030, jumlah lansia di Indonesia diperkirakan mencapai 42 juta jiwa atau sekitar 30,82 persen dari total populasi, dan meningkat menjadi 48,2 juta jiwa pada tahun 2035.

Fenomena ini, yang dikenal sebagai “population ageing” atau penuaan penduduk, terjadi baik di negara maju maupun berkembang. Hal ini disebabkan oleh peningkatan harapan hidup, penurunan tingkat kelahiran, dan penurunan angka kematian. Di Indonesia, upaya peningkatan akses terhadap kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, dan kualitas hidup telah menghasilkan peningkatan derajat kesehatan. Namun, tantangan muncul dalam menjaga kualitas hidup dan kesejahteraan kelompok lansia dalam masyarakat.

Baca juga:  Ancaman Heatstroke Mengintai Jemaah Haji RI di Tanah Suci, Suhu Mencapai 50 Derajat Celcius

Profil lansia di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 51,81 persen adalah perempuan dan 48,19 persen adalah laki-laki. Tingkat ketergantungan lansia juga menjadi perhatian, dengan 16 lansia ditanggung oleh 100 penduduk usia produktif (15-59 tahun). Dalam rumah tangga, sekitar 3 dari 10 rumah tangga memiliki anggota keluarga lansia, dan sekitar 56 persen lansia merupakan kepala rumah tangga.

Tingkat keluhan kesehatan pada lansia juga cukup tinggi, dengan lebih dari 80 persen dari mereka memiliki keluhan kesehatan. Pelayanan dasar seperti puskesmas, dokter praktik, dan bidan praktik mandiri menjadi pilihan utama dalam mencari pengobatan. Penyakit-penyakit yang umumnya menyerang lansia di Indonesia adalah gangguan sendi, hipertensi, katarak, stroke, gangguan mental dan emosional, penyakit jantung, dan diabetes mellitus.

Sayangnya, data menunjukkan bahwa penyebab kematian terbanyak pada lansia adalah stroke, penyakit saluran napas kronis, TBC, hipertensi, penyakit jantung iskemik, diabetes mellitus, penyakit hati, dan pneumonia. Hal ini menunjukkan bahwa prevalensi penyakit pada lansia meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Lansia juga memerlukan waktu yang lebih lama untuk proses penyembuhan akibat kemunduran organ dan penurunan sistem imun.

Baca juga:  Optimalisasi Kesehatan Ibu dan Anak, Dinkes Kolaborasi Puskesmas dan PMB

Tantangan dalam pelayanan kesehatan bagi lansia di Indonesia adalah kompleks dan membutuhkan pendekatan yang holistik. Dalam hal ini, peran pemerintah sangatlah penting. Kementerian Kesehatan telah mengantisipasi fenomena population ageing ini dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai. Namun, masih diperlukan upaya yang lebih besar untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan lansia.

Dalam upaya menjaga kesehatan lansia, perlu dilakukan intervensi di berbagai tingkatan. Pada tingkat layanan primer, diperlukan peningkatan penyuluhan, deteksi dini, pengkajian menyeluruh terhadap kondisi lansia, serta pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan lansia yang sehat. Di tingkat rujukan, perlu disediakan pelayanan geriatri terpadu yang dapat menangani kondisi multimorbiditas, masalah psikososial, dan gangguan fungsional yang sering dialami oleh lansia. Pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam bidang geriatri juga perlu ditingkatkan.

Baca juga:  Erdogan Konsisten Menolak LGBT dalam Kampanye Pemilu 2023

Selain itu, peran keluarga, lintas sektor, dan sektor swasta juga sangat penting dalam mendukung pelayanan kesehatan bagi lansia. Pemerintah perlu menyediakan fasilitas pelayanan yang lebih baik bagi lansia, seperti panti sosial lansia, tempat-tempat umum yang ramah lansia, dan subsidi sosial bagi lansia yang membutuhkan. Ketersediaan obat dan sarana pelayanan juga harus diperhatikan.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi Indonesia untuk mengubah paradigma terhadap lansia. Lansia bukan hanya menjadi beban demografi, tetapi juga dapat menjadi bonus demografi jika tetap diberdayakan dan dapat berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang memadai, pemberdayaan kelompok lansia, dan dukungan dari berbagai sektor menjadi kunci dalam merawat lansia di Indonesia.

Melalui upaya yang terkoordinasi antara pemerintah, keluarga, lintas sektor, dan sektor swasta, diharapkan lansia di Indonesia dapat tetap hidup sehat dan produktif secara sosial dan ekonomi. (In)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait