Jakarta | detikNews – Pihak pengelola jalan tol angkat suara mengenai insiden viral yang melibatkan mobil berpelat dinas polisi yang ‘tidak mau membayar tol’. Sopir mobil tersebut, yang kemudian diketahui sebagai anggota Polres Metro Jakarta Selatan, terlibat dalam sebuah kejadian di mana ia berbicara dengan nada tinggi kepada petugas tiket, Kamis (25/5/2023).
Menurut Kepala Gerbang Tol Cijago, Gilang, peristiwa ini terjadi di Gerbang Tol Krukut 3. Petugas gerbang tol pada saat itu enggan membuka palang gerbang karena mobil dinas tersebut melintas tanpa pengawalan dan tidak memiliki atribut kendaraan dinas yang lengkap, hanya pelat nomor dinas yang terpasang.
Gilang menjelaskan bahwa petugas tersebut kemudian mencoba menjelaskan aturan mengenai dispensasi kendaraan, namun anggota polisi tersebut justru meningkatkan nada bicaranya.
“Petugas tidak dapat membuka palang gerbang. Berdasarkan laporan petugas, pengguna jalan tersebut terdengar berbicara dengan nada yang tinggi saat petugas menjelaskan aturan mengenai kendaraan yang dapat mendapatkan dispensasi,” jelasnya.
Akhirnya, petugas tol tersebut membuka palang gerbang karena mobil tersebut sudah berada dalam antrian.
“Untuk menghindari antrean yang panjang, petugas akhirnya membuka palang gerbang. Mengenai ciri-ciri mobil tersebut, informasi tersebut belum saya dapatkan,” lanjut Gilang.
Sebelumnya, diketahui bahwa pengemudi mobil berpelat dinas Polri yang menolak membayar tol di wilayah Krukut, Depok, adalah seorang anggota Polres Metro Jakarta Selatan.
“Benar, anggota Polres Jaksel,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dimintai konfirmasi.
Ade Ary belum memberikan penjelasan rinci mengenai kronologi kejadian mobil dinas berpelat Polri yang ‘tidak mau membayar tol’ tersebut. Namun, ia memastikan bahwa anggota tersebut sedang dalam proses pemeriksaan internal.(Rz)
.){kind=link}