website statistics
27.4 C
Indonesia
Fri, 26 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.4 C
Indonesia
Friday, 26 April 2024 | 18:03:52 WIB

Lapor Pak Presiden Jokowi…!!! Petani Desa Silau Maraja Asahan Histeris, Diduga Mafia Pupuk Bersubsidi Semakin Merajalela

Asahan | detikNews – Puluhan Petani padi di Desa Silau Maraja, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan histeris, minta kepada Presiden RI Joko Widodo dan aparat hukum agar segera menindak tegas dugaan pelaku Mafia Pupuk Bersubsidi yang selama ini semakin merajalela.

Lapor Pak Presiden Jokowi...!!! Petani Desa Silau Maraja Asahan Histeris, Diduga Mafia Pupuk Bersubsidi Semakin Merajalela

“Ampun Pak, sakit kali sudah kami rasakan, harga pupuk bersubsidi dan non subsidi saat ini harganya semakin menggila. Selain mahal, kami juga dipaksakan harus membeli pupuk dengan sistem ‘Gandengan’ di kios pengecer pupuk”, terang Firman Siahaan (45) salah seorang Petani Padi warga Dusun XII, Desa Silau Maraja kepada detikNews.co.id, Jum’at 17/02/2023 pukul 11.00 Wib dikediamannya.

Dikatakannya, yang lebih miris lagi, menggilanya harga pupuk bersubsidi dan non subsidi ini terjadi pada saat Petani Padi sedang memasuki masa Musim Tanam. Pupuk bersubsidi jenis Ponskha saja saat ini tembus hingga mencapai harga Rp : 175/sak isi 50 kg yang sebelumnya hanya sekitar Rp : 130/sak. Selain mahal, petani juga dipaksakan membeli pupuk dengan sistim gandengan

Baca juga:  Maling Kambing di Nganjuk Tewas Dihakimi Warga yang Tidak Terima Aksi Pencurian dengan Kaitan Ilmu Hitam

“Kami minta kepada Presiden RI Joko Widodo serta aparat penegak hukum agar segera bertindak tegas, dengan mahalnya pupuk bersubsidi ini. Hapuskan pembelian dengan sistim ‘Gandengan’, karena kami para petani merupakan garda terdepan pemerintah dalam terlaksananya program ketahanan pangan nasional”, tegas Firman Siahaan.

Hal senada juga dikatakan Berton Sianipar (59) salah seorang Petani Padi warga Dusun XII, kami mengharapkan agar Bupati Asahan H. Surya, B,Sc serta Kapolres Asahan AKBP Roman Smaradhana Elhaj, SH, SIK, MH agar segera menindak tegas, agen atau kios pengecer pupuk bersubsidi dan non subsidi yang diduga telah menyalahi regulasi tentang penjualan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca juga:  Patroli Perintis Presisi Polres Metro Tangerang Kota Berhasil Tangkap 2 Pemuda yang Berjualan Senjata Tajam Kepada Gangster Pelaku Tawuran di Tangerang

“Yang lebih parahnya lagi, sudah hampir 5 tahun ini. Satu – satunya Bendungan Irigasi untuk pengairan lahan persawahan di Desa kami saat ini kondisi hancur, dan sama sekali tidak bisa berfungsi lagi. Akibatnya banyak lahan persawahan milik Petani kini beralih fungsi ke tanaman Palawija. Permasalahan ini semakin menambah berat beban para Petani, gimana kita mau bertani kalau sarana untuk pengairannya sama sekali tidak berfungsi”, ketus Berton.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Anak Cabang Pemuda Batak Bersatu (PAC PBB) Kecamatan Setia Janji, menanggapi tingginya harga pupuk bersubsidi kepada detikNews.co.id mengatakan, bahwa saat ini sungguh sangat memprihatinkan, dan miris rasanya bila kita melihat kondisi para Petani Padi di Kabupaten Asahan, mereka menjerit mereka dengan tingginya harga pupuk bersubsidi.

Baca juga:  Mantan Kades Perkebunan Sei Dadap I/II Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi DD/ADD Rp 352 Juta, DPP IHI Apresiasi Kejari Asahan ...!!!!

“Padahal Petani kita adalah merupakan tulang punggung serta Pejuang dalam program Presiden RI Joko Widodo terkait program Ketahanan Pangan Nasional, dan pada dasarnya para Petani kita sangat mendukung sepenuhnya program yang telah dicanangkan oleh pemerintah tersebut”, ucapnya.

Lapor Pak Presiden Jokowi...!!! Petani Desa Silau Maraja Asahan Histeris, Diduga Mafia Pupuk Bersubsidi Semakin Merajalela

“Terkait tingginya harga Pupuk Bersubsidi, diharapkan agar Pemerintah Kabupaten Asahan dan Pemerintah Pusat, serta aparat penegak hukum agar secepatnya mengambil langkah – langkah yang lebih persuasif. Jangan sampai permasalahan ini dibiarkan berlarut larut, yang pada akhirnya akan dapat menimbulkan permasalahan yang baru”, pungkas Jhoni Simanjuntak. (Joko )

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait