Manchester | detikNews – Manchester City perlu waktu yang lama dan mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun reputasi mereka di Liga Champions. Pep Guardiola berambisi untuk memastikan kesuksesan mereka berlanjut.
Manchester City akhirnya meraih gelar Liga Champions pertama mereka setelah 129 tahun berdiri, dengan mengalahkan Inter Milan 1-0 dalam final di Istanbul pada Minggu (11/6/2023) dini hari WIB. Hal ini juga menjadi pencapaian besar bagi Manchester City di bawah kepemilikan Abu Dhabi United Group yang dimiliki oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.
Seperti yang kita ketahui, Manchester City mengalami revolusi sejak Sheikh Mansour membelinya pada tahun 2008. Dengan dukungan finansial yang besar, Citizens berhasil mendominasi sepak bola Inggris hanya dalam waktu 15 tahun.
Namun, selama itu, mereka juga harus menunggu untuk meraih gelar Eropa pertama mereka, yaitu Liga Champions. Dan tidak perlu ditanya berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk mencapainya. Jumlahnya sangat besar!
Menurut Statista, berdasarkan data dari Transfermarkt, total pengeluaran bersih Manchester City pada era kepemilikan Sheikh Mansour mencapai 1,24 miliar paunsterling, setara dengan 23,2 triliun rupiah!
Pengeluaran bersih Manchester City ini merupakan yang terbesar, melampaui Manchester United, Chelsea (termasuk pada masa kepemilikan Roman Abramovich), dan bahkan Paris Saint-Germain. Hal ini menunjukkan seberapa besar ambisi Abu Dhabi United Group dalam meraih kesuksesan, meskipun mereka juga menghadapi beberapa dakwaan pelanggaran aturan keuangan Premier League.
Dengan jumlah pengeluaran sebesar itu, Manchester City baru mencapai final Liga Champions dua kali dan berhasil meraih gelar satu kali. Mereka menyadari betapa sulitnya bersaing di level Eropa. Pep Guardiola dengan tegas menyatakan tekadnya untuk terus membawa timnya bersaing di puncak kompetisi yang bergengsi ini.
“Saya tidak ingin tim kami menghilang setelah meraih satu gelar Liga Champions. Kami harus bekerja lebih keras. Ada tim-tim yang berhasil meraih Liga Champions namun kemudian menghilang, dan kami tidak boleh mengalami hal yang sama,” ujar Guardiola seperti dikutip oleh Sky Sports.
“Dengan pengetahuan tentang diri saya, itu tidak akan terjadi,” tambahnya.(Rz)
