website statistics
23.4 C
Indonesia
Fri, 3 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

23.4 C
Indonesia
Friday, 3 May 2024 | 12:17:17 WIB

Mengatasi Efek Samping Obat Antibiotik pada Anak: Peran Penting Orangtua

Depok | detikNews – Obat antibiotik adalah pengobatan umum yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada anak-anak, seperti infeksi telinga dan sinusitis bakteri. Namun, seperti halnya obat-obatan lainnya, antibiotik juga memiliki potensi efek samping.

Menurut Verywell Health, berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada anak setelah mengonsumsi obat antibiotik:

  1. Diare: Ini adalah efek samping yang umum terjadi pada anak-anak setelah mengonsumsi antibiotik. Beberapa jenis antibiotik, seperti sefalosporin, klindamisin, dan beberapa jenis penisilin, lebih mungkin menyebabkan diare pada anak-anak. Diare dapat terjadi selama anak masih mengonsumsi antibiotik atau hingga 8 minggu setelah menghentikan penggunaannya.
  2. Reaksi alergi: Anak-anak dapat mengalami reaksi alergi terhadap antibiotik, baik secara instan maupun tertunda. Reaksi alergi tersebut umumnya ditandai dengan munculnya ruam yang kasar atau halus berwarna merah. Ruam tersebut mungkin gatal dan bisa bertahan selama berminggu-minggu. Jika anak Anda mengalami ruam setelah mengonsumsi antibiotik, segera hubungi dokter anak.
  3. Infeksi jamur: Antibiotik dapat membunuh bakteri baik dan jahat di dalam tubuh anak, sehingga memungkinkan pertumbuhan jamur. Infeksi jamur umumnya berkembang di mulut (sariawan), alat kelamin, atau dasar kuku. Antibiotik tetrasiklin yang dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia 8 tahun seringkali dapat menyebabkan efek samping gigi berwarna. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan doksisiklin (jenis tetrasiklin yang umum digunakan) dalam jangka pendek tidak menyebabkan pewarnaan gigi pada anak-anak usia tersebut.
  4. Efek samping ringan lainnya: Beberapa efek samping ringan lain dari antibiotik pada anak termasuk demam. Beberapa jenis antibiotik, seperti sefalosporin dan penisilin, dapat menyebabkan demam pada anak. Demam biasanya dimulai setelah satu minggu penuh mengonsumsi antibiotik, tetapi dapat hilang setelah anak selesai minum obat.
Baca juga:  Pemerintah Kota Depok Berkoordinasi untuk Sukseskan Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio

Namun, terdapat juga efek samping obat antibiotik yang lebih serius pada anak, antara lain:

  1. Anafilaksis: Ini adalah reaksi alergi yang mengancam jiwa, yang ditandai dengan pembengkakan, kesulitan bernapas, dan penurunan tekanan darah.
  2. Sindrom Stevens-Johnson: Ini adalah reaksi hipersensitivitas yang parah. Anak-anak dapat mengalami gejala seperti flu, luka yang menyakitkan, pembengkakan pada wajah, dan kepekaan terhadap cahaya.
  3. Nekrolisis epidermal toksik: Ini adalah bentuk yang lebih parah dari sindrom Stevens-Johnson, yang ditandai dengan kulit yang melepuh dan mengelupas secara berlebihan.
  4. Nyeri otot: Anak-anak yang mengonsumsi antibiotik mungkin merasakan sakit dan nyeri otot secara umum.
  5. Infeksi Clostridium difficile: Bakteri ini umum terjadi pada anak-anak yang baru saja mengonsumsi antibiotik dan dapat menyebabkan diare.
  6. Red man syndrome: Reaksi ini dapat terjadi pada anak-anak yang menggunakan antibiotik vankomisin. Gejalanya mungkin meliputi kulit gatal, ruam, demam, nyeri dada, dan kesulitan bernapas.
  7. Ototoksisitas: Beberapa antibiotik dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen.
  8. Esofagitis: Saluran kerongkongan anak yang menghubungkan tenggorokan ke perut dapat teriritasi oleh pil antibiotik dan menyebabkan rasa sakit dan kesulitan menelan.
  9. Fotosensitivitas: Banyak antibiotik, seperti doksisiklin, dapat membuat anak menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  10. Lupus yang diinduksi oleh obat: Anak-anak dapat mengembangkan gejala lupus eritematosus sistemik (SLE) saat mengonsumsi obat tertentu, seperti antibiotik minosiklin.
Baca juga:  Beri Kemudahan dan Efisiensi: RSUD KiSA Kota Depok Tingkatkan Mekanisme Pendaftaran Pasien 

Sebagai orangtua, penting untuk segera memberi tahu dokter jika anak Anda mengalami efek samping seperti yang disebutkan di atas. Efek samping obat antibiotik pada anak bisa menjadi serius jika dibiarkan tanpa pengobatan.

Untuk mencegah efek samping obat antibiotik, jangan menggunakannya secara sembarangan pada anak. Berikanlah obat antibiotik pada anak sesuai dengan resep dokter, hanya jika memang diperlukan. Memberikan antibiotik saat tidak diperlukan dapat meningkatkan risiko anak mengalami efek samping obat dan juga dapat mendorong resistensi antibiotik.

Baca juga:  Jahe Merah: Menyingkap Manfaatnya dan Kaya Nutrisi yang Terkandung

Bicarakan dengan dokter anak Anda untuk memastikan bahwa penggunaan obat antibiotik pada anak Anda aman dan sesuai dengan kebutuhan medis mereka. (In)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait