website statistics
23.4 C
Indonesia
Fri, 3 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

23.4 C
Indonesia
Friday, 3 May 2024 | 12:42:29 WIB

Menko PMK: Presiden Jokowi Meminta Kemiskinan Ekstrem Dihapus Sepenuhnya pada 2024

Jakarta | detikNews – Menko PMK, Muhadjir Effendy, menyatakan angka kemiskinan di Indonesia tidak meroket selama pandemi. Ia menegaskan, angka kemiskinan di Indonesia tidak meningkat secara signifikan berkat upaya sinergi dan integrasi antara pemerintah pusat dan daerah, civitas akademika, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat.

Pesan tersebut disampaikan Muhadjir dalam acara ASEAN Socio-Cultural Knowledge Forum (ASCC): Addressing Gaps and Rethinking Pathways to Eradical Poverty in ASEAN yang diadakan di Hotel Sofitel Nusa Dua Bali. Ia menyebutkan salah satu angka kemiskinan di Indonesia tidak melonjak akibat upaya tersebut, dan angka kemiskinan pun tidak meroket.

Baca juga:  Djoko Setijowarno : Program Insentif Motor Listrik Angkat Kekhawatiran Kecelakaan Lalu Lintas

“Peningkatan upaya berhasil menekan angka kemiskinan sehingga tidak melambung tinggi,” kata Muhadjir dalam keterangannya, Minggu (7/5/2022).

Muhadjir menjelaskan, pemerintah Indonesia telah menetapkan pengentasan kemiskinan sebagai salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, khususnya pengentasan kemiskinan ekstrem. Ia menyatakan, untuk mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem.

“Presiden telah menginstruksikan bahwa komitmen pengentasan kemiskinan ekstrem harus dipertahankan dalam situasi apapun. Presiden telah meminta agar angka kemiskinan ekstrem mencapai 0% pada tahun 2024, yaitu enam tahun lebih awal dari agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” dia berkata.

Baca juga:  Target Optimalkan Produksi Migas, Ini Inovasi Model Reservoir Ala Mahasiswa UPER

Muhadjir juga menyebutkan bahwa kemiskinan ekstrem merupakan persoalan multidimensi yang harus disikapi secara sinergis. Dia menyoroti upaya pemerintah dalam menyatukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrim.

“Setiap kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, dan berbagai pihak yang terlibat diminta untuk menggunakan informasi tingkat kesejahteraan yang tersedia dalam data program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim (P3KE),” ujar Muhadjir.

“Upaya pengentasan kemiskinan ekstrem sudah mulai menunjukkan hasil, dengan Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan angka kemiskinan ekstrem pada September 2022 sebesar 1,74%, turun 0,3 poin persentase dari 2,04% pada 2022,” ujarnya. ditambahkan.

Baca juga:  Gibran Tanggapi Tuduhan PKI Pengguna Twitter : Sampaikan Koordinator Anda, Sudah Dua Kali Terbukti Kalah

Perlu dicatat bahwa Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), didukung oleh Kemitraan Australia-Indonesia untuk Mempromosikan Pengurangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial (PROAKTIF), menyelenggarakan Forum Pengetahuan Sosio-Budaya ASEAN (ASCC): Mengatasi Kesenjangan dan Memikirkan Kembali Jalan untuk Memberantas Kemiskinan di ASEAN.

Forum ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pertemuan Dewan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN (ASCC) ke-29 dan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.(Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait