website statistics
23.4 C
Indonesia
Sun, 5 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

23.4 C
Indonesia
Sunday, 5 May 2024 | 1:57:08 WIB

Pesan Kepsek SMKN 3 Pada Hari Guru Nasional : Diharapkan Para Guru Bisa Lebih Dewasa Dalam Memberikan Pelayanan Pendidikan

Depok | detikNews – Gelar peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Gedung A, Jl. H. Tabroni No.74, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, pada Senin (27-11-2023). Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN3 Depok Drs. SamsuriĀ  berpesan bahwa dengan bertambahnya usia, diharapkan para Guru lebih dewasa dalam memberikan pelayanan kepada anak didiknya.

“Anak-anak murid harus tahu, bahwa tidak ada Guru yang tidak sayang sama murid – muridnya, apalagi sampai melakukan tindakan diskriminasi”, ucap Samsuri, Senin 27/11/2023.

“Murid – murid dimohon pengertiannya, hormati dan hargai guru – guru di sekolah, seperti murid – murid menghormati serta menghargai orangtuanya dirumah”, sambungnya..

Dalam peringatan acara Hari Guru Nasional kali ini dibuka dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya, dilanjut dengan lagu Hymne Guru di iringi dengan alat musik Angklung dan dilanjutkan dengan penyampaian Pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadim Makarim yang dibawakan Drs. Samsuri MM.

Berikut isi pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadim Makarim :

“Ibu dan Bapak guru di seluruh Indonesia yang senantiasa saya banggakan, tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua. Tapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya.

Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nakhoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal merdeka belajar”, ujar Nadiem.

“Saya optimis, bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih terus bergerak mewujudkan merdeka belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir” tuturnya.

“Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir”, sambungnya.

“Pada tahun pertama Merdeka Belajar, kita menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi sefta karakter murid”, terang Nadiem.

Baca juga:  Wisata Sejarah di Depok: 5 Tempat Bersejarah yang Wajib Dikunjungi

“Lalu di tahun berikutnya, kita meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu”, imbuhnya.

Lebih jauh Nadiem mengungkapkan, bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.

“Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan Guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka”, ungkapnya.

“Selanjutnya, terobosan besar kita hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata”, jelasnya.

“Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta Guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan Guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik”, tandasnya.

“Semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.

Selamat Hari Guru Nasional”, tutup Samsuri.(Arifin)

Pesan Kepsek SMKN 3 Pada Hari Guru Nasional :
Diharapkan para Guru Bisa Lebih Dewasa Dalam Memberikan Pelayanan Pendidikan

Baca juga:  Pencegahan Banjir: DPUPR Melakukan Normalisasi Selokan di Jalan Pemuda

 

Depok | detikNews – Gelar peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Gedung A, Jl. H. Tabroni No.74, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, pada Senin (27-11-2023). Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN3 Depok Drs. Samsuri berpesan bahwa dengan bertambahnya usia, diharapkan para Guru lebih dewasa dalam memberikan pelayanan kepada anak didiknya.

“Anak-anak murid harus tahu, bahwa tidak ada Guru yang tidak sayang sama murid – muridnya, apalagi sampai melakukan tindakan diskriminasi”, ucap Samsuri, Senin 27/11/2023.

“Murid – murid dimohon pengertiannya, hormati dan hargai guru – guru di sekolah, seperti murid – murid menghormati serta menghargai orangtuanya dirumah”, sambungnya..

Dalam peringatan acara Hari Guru Nasional kali ini dibuka dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya, dilanjut dengan lagu Hymne Guru di iringi dengan alat musik Angklung dan dilanjutkan dengan penyampaian Pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadim Makarim yang dibawakan Drs. Samsuri MM.

Berikut isi pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadim Makarim :

“Ibu dan Bapak guru di seluruh Indonesia yang senantiasa saya banggakan, tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua. Tapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya.
Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nakhoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal merdeka belajar”, ujar Nadiem.

“Saya optimis, bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih terus bergerak mewujudkan merdeka belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir” tuturnya.

“Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir”, sambungnya.

Baca juga:  Masyarakat Sukatani Apresiasi Respon Cepat Dinas Damkar Depok Dalam Penanganan Sarang Tawon Dirumah Warga

“Pada tahun pertama Merdeka Belajar, kita menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi sefta karakter murid”, terang Nadiem.

“Lalu di tahun berikutnya, kita meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu”, imbuhnya.

Lebih jauh Nadiem mengungkapkan, bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.

“Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan Guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka”, ungkapnya.

“Selanjutnya, terobosan besar kita hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata”, jelasnya.

“Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta Guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan Guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik”, tandasnya.

“Semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar. Selamat Hari Guru Nasional”, tutup Samsuri.(Arifin)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait